Foto : Riki Chandra
Medan | Neraca Bertempat di Aula Gedung Z Lt. 5 Politeknik Negeri Medan, Kamis (9/2) telah dilaksanakan English Maping Test (Test Pemetaan Bahasa Inggris) hari terakhir. Kegiatan ini bertujuan untuk pemetaan atau penempatan kemampuan mahasiswa, sejauh mana mahasiswa dapat memahami kemampuan sendiri dalam berbahasa inggris sehari-hari.
Tidak terjadi kendala yang signifikan dalam menjalani kegiatan ini, hanya saja cukup kesulitan dalam mengumpulkan mahasiswa dari berbeda-beda jurusan. Seharusnya kegiatan ini dijadwalkan pada tanggal 6-8 Februari 2017, namun karena pada tanggal 8 Februari Prodi Akuntansi Keuangan Publik mengadakan kuliah umum di Aula Gedung Z Lt. 5, kegiatan ini jadi terhambat dan digantikan pada tanggal 9 Februari 2017.
Pada English Maping Test ini terdapat 2 sesi yaitu Listeningdan Reading dengan waktu pengerjaan soal 150 menit. Target pencapaian mahasiswa dalam testini minimal mendapatkan skor 400. Skor 400 adalah angka yang biasa dingunakan dalam pencarian pekerjaan. Itu sebenarnya sangat rendah. Dalam bidang pertambangan, bidang perminyakan, biasanya dibutuhkan skor di atas 700.
Pihak panitia menggunakan Test TOIEC dalam melakukan evaluasi kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Polmed karena di dunia kerja test ini lebih dikenal dengan istilah TOIEC (Test of English for International Communication).
“Di dalam dunia kerja lebih dikenal TOIEC, di Amerika TOIEC itu dikenal lebih dari 10.000 perusahaan,” tutur Joko selaku Panitia.
Nanti Politeknik direncanakan akan bekerjasama dengan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Bahasa untuk membuka kelas TOIEC Prepation Course. Kelas ini tidak diwajibkan, siapa yang mau saja.
“Hanya saja kita mugkin memfasilitasi dengan berbagai program. Ada beberapa subsidi lebih murah, misalnya program general english yang satu kelas hanya 20 orang, itu bisa 25 kali pertemuan bisa hanya 350 ribu-an,” tambah Joko. (GS)