Foto : M. Abdilah Damanik
Medan | Neraca – Rabu (15/2), telah berlangsung Diskusi Iinteraktif yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) dengan tema “Mempertanyakan Eksistensi Media Cetak” di Aula Utama Kampus STIK-P Jl. Sisingamangaraja No.84 Medan. Adapun 3 pembicara yang dihadirkan yaitu Armin Rahmansyah Nasution, S.E., M.Si. selaku pengamat ekonomi, Austin E.A Tumengkol S.Sos., M.I.KOM selaku praktisi media online, dan Drs. Nurhalim Tanjung, M.I.KOM selaku praktisi media cetak. Acara tersebut dibawakan oleh Muhammad Hidayat, S.Sos., M.A sebagai moderator diskusi.
Acara diskusi ini dilaksanakan dengan adanya kerjasama BEM STIK-P dengan beberapa UKM termasuk STIKPress. Karena melihat teknologi yang sekarang berkembang pesat dan kita tetap membudayakan media cetak serta pernyataan tentang tidak semua teknologi itu mengubah dunia, menjadi alasan panitia dalam mengangkat tema tersebut. Media cetak harus kita budayakan. “Koran membutuhkan kita, Kita membutuhkan koran” karena berita yang ada di media online hanya mengangkat berita update terkini dan tidak selengkap dan sebaik sudut pandang yang dihadirkan di media cetak.
Latar belakang dipilihnya 3 pembicara tersebut yaitu karena sesuai dengan tema yang didiskusikan pada acara ini, baik dalam pandangan media cetak, media online, dan ekonomi. Peserta yang ditargetkan adalah mahasiswa ilmu komunikasi dan pers mahasiswa kampus yang ada di Medan. Anggi selaku ketua panitia berharap kepada pers mahasiswa agar lebih paham bahwa media cetak tetap harus ada dan tetap kita budayakan meskipun teknologi semakin canggih pada era sekarang ini, karena media cetak adalah bagian dari jurnalistik.(KDL/MT)