Foto: Marco Tobing |
Medan | Neraca – Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan (Polmed) melaksanakan acara Coffee Morning yang dihadiri oleh Wakil Direktur III Polmed, Wakil Direktur IV Polmed, Kepala Jurusan Teknik Elektronika Polmed, Kepala Program Studi (Prodi) Teknik Telekomunikasi Polmed, Ketua P3AI, serta Alumni Program Studi Teknik Telekomunikasi Polmed, Sabtu (8/4).
Adapun tujuan acara ini yaitu untuk saling mempererat hubungan silaturahmi dan sebagai sarana untuk pembentukan Ikatan Alumni (Ikal) Teknik Telekomunikasi dalam mempersiapkan re-akreditasi yang akan segera dilaksanakan. Menurut Ir. Suhaili Aliffudin M.Eng., tujuan acara ini untuk menjalin kerjasama dengan para alumni dalam hal informasi teknologi serta agar dapat dibuat TUK (Tempat Uji Kompetensi) di perusahaan industri tempat para alumni berada dan juga untuk tempat pembelajaran para dosen Teknik Telekomunikasi agar mendapat sertifikat asesor. “Kita kan mau buat TUK ini dosennya harus tersertifikasi, sehingga nanti kalian bisa di sertifikasi di prodi ini dan kalian tamat nanti sudah ada sertifikat kompetensi kalian,” tuturnya.
Ir. Suhaili Aliffudin M.Eng. juga menambahkan, “Mahasiswa haruslah memiliki kemauan yang kuat bukan hanya dalam proses belajar saja, namun untuk terus menggali ilmu keterampilan yang harus dimiliki lulusan Polmed.”
Menurut Ir. Suhaili Aliffudin M.T. beberapa syarat agar akreditasi suatu prodi dapat meningkat adalah akreditasi yang berasal dari Institusi Prodi tersebut, saat ini Polmed mendapat akreditasi B. Kemudian adanya borang evaluasi program studi yang meliputi proses belajar mengajar, kualitas dosen dan mahasiswa di program studi tersebut.
Menurut Bapak Jakson Sihombing sebagai salah satu Alumni Teknik Telekomunikasi dan sedang bekerja di salah satu Industri Telekomunikasi ternama sekaligus salah satu penggagas Ikatan Alumni Teknik Telekomunikasi Polmed berpendapat, “Bahwa untuk membuat Ikatan Alumni Teknik Telekomunikasi haruslah melakukan konsolidasi terhadap alumni Teknik Telekomunikasi minimal yang ada di Medan, melakukan pendataan dan barulah membentuk kepanitiaan.”
Bapak Jakson Sihombing berpesan, dalam menjadi seorang yang bekerja dalam bidang industri haruslah bisa mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari dalam text book. “Teknologi yang berkembang sekarang itu digital, coba ditarik ke dunia pendidikan, kompetensi apa yang diperlukan untuk bisa memahami industri digital, lalu dilakukan pembelajaran secara teknis. Adik-adik juga harus sensitif melihat perkembangan teknologi dan dunia industri sekarang arahnya kemana, baru ditarik ke dunia pendidikan,” ujar Bapak Jakson.
Saat ditanya mengenai sikap yang harus dimiliki untuk dapat bertahan di masa depan, Bapak Rusmin Rusli seorang Alumni Teknik Telekomunikasi sekaligus merupakan Owner PT Andalas Citra Elektrindo menjawab, “Menjadi pribadi yang disiplin, tangguh dan tanggap akan perubahan membuat kita dapat bertahan di masa depan.”(WLT)