Medan | Neraca, Penyerahan dana Bantuan Dari Untuk Mahasiswa (BDUM) kepada 11 mahasiswa Polmed telah dilaksanakan pada Sabtu (7/07) di Gedung N, lantai 2 Politeknik Negeri Medan.
BDUM merupakan Program Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Medan Departemen Advokasi (Departemen yang menangani masalah-masalah yang dimiliki mahasiswa Politeknik Negeri Medan). Sumber dana BDUM berasal dari mahasiswa Polmed sendiri, program kerja tersebut telah terselenggarakan selama 2 tahun, dan tahun ini merupakan kali ketiga program kerja BDUM terlaksana.
BDUM diserahkan kepada mahasiswa Polmed yang berprestasi, tetapi memiliki ekonomi yang minim. Latar belakang dibuatnya BDUM karena adanya kekhawatiran dari pihak BEM pada mahasiswa yang tidak mendapatkan beasiswa seperti bidikmisi ataupun beasiswa-beasiswa lainnya. Berangkat dari sanalah pihak BEM berfikir, bagaimana caranya untuk membantu mahasiswa tersebut dengan memberi dana yang bermanfaat bagi mahasiswa tersebut.
BDUM memiliki serangkaian tahapan yang harus dilakukan antara lain, pengumpulan berkas oleh mahasiswa Polmed yang ingin mendapatkan bantuan dana sesuai dengan persyaratan yang sudah ditetapkan oleh pihak BEM. Adapun yang menjadi pertimbangan mahasiswa yang berhak untuk mendapatkan BDUM salah satunya ialah pekerjaan yang dimiliki orang tua, selain itu prestasi yang dimiliki oleh mahasiswa turut menjadi penentu. Pihak BEM juga melakukan survey untuk melihat secara langsung apakah mahasiswa tersebut layak mendapatkan bantuan atau tidak, survey tersebut dilakukan secara diam-diam yang bertujuan untuk melihat kecocokan data dengan kenyataan yang sesungguhnya.
Untuk proses pengumpulan dana BDUM, BEM bekerjasama dengan UKM dan HMPS di Polmed untuk membantu dalam pemgumpulan dana dari kelas ke kelas. Tahun ini, dana yang terkumpul meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar RP 14.212.000 yang dibagikan kepada 11 mahasiswa Polmed yang telah lulus, masing-masing mahasiswa mendapat bantuan dana sebesar RP 1.292.000 per orang.
Kendala dari pelaksanaan BDUM tersebut adalah ketidakcukupan waktu, karena banyaknya program-program kerja BEM, sehingga agak sulit dalam melakukan pembagian waktu.
“Kedepannya program kerja BDUM ini akan terus berlanjut, karena kita tahu sendiri bahwa yang namanya bidikmisi ataupun beasiswa-beasiswa dari pemerintah lainnya, belum semua ataupun bahkan tidak tersampaikan pada mahasiswa yang membutuhkannya. Maka dari itu, pihak BEM Departemen Advokasi akan merealisasikan apa-apa saja yang dibutuhkan mahasiswa, terkhusus dibidang Dana”, Tutut Bobby Ardian sebagai narasumber kami.(RV)
“Kedepannya program kerja BDUM ini akan terus berlanjut, karena kita tahu sendiri bahwa yang namanya bidikmisi ataupun beasiswa-beasiswa dari pemerintah lainnya, belum semua ataupun bahkan tidak tersampaikan pada mahasiswa yang membutuhkannya. Maka dari itu, pihak BEM Departemen Advokasi akan merealisasikan apa-apa saja yang dibutuhkan mahasiswa, terkhusus dibidang Dana”, Tutut Bobby Ardian sebagai narasumber kami.(RV)