Medan | Neraca – NPEO (National Polytechnic English Olympic) merupakan ajang olimpiade yang diikuti oleh se-Politeknik Indonesia. Terutama Politeknik Negeri Medan. Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa s/d Kamis (15 s/d 17 Juni 2021) di Prime Plaza Hotel Kualanamu untuk pusat delegasi dari Politeknik Negeri Medan. Beberapa lomba yang diselenggarakan oleh NPEO yaitu Debate, Story Telling, Speech, Newscasting, dan Essay Writing yang baru ditambahkan tahun ini.
Peserta yang menjadi delegasi NPEO dari Politeknik Negeri Medan berjumlah 9 orang dengan masing-masing nama dan cabang di NPEO, yaitu :
Debate:
1. Pandu tawaqal anggra kusuma
2. Dolores Oktavianthy Sibuea
Story Telling:
1. Angeline Sirait
2. Netty Julita Sinaga
Speech:
1. Rania Rizqi Ananda
Newscasting:
1. Cindi Ariska
2. Putri Priscilia Sinaga
Writing:
1. Adelya Putri
2. Afifah Faradilasari Harahap
Dari 9 orang tersebut, 2 di antaranya berhasil meraih kemenangan yaitu Angeline Sirait dari semester 4 Akuntansi sebagai Juara 1 Story Telling dan Pandu Tawaqal Anggra Kusuma dari semester 6 Akuntansi Keuangan Publik sebagai Best Speaker Debate.
Sebelumnya, tahap seleksi terbagi 2 yaitu seleksi internal dan nasional. Pada tahap seleksi internal dilakukan dari kampus selama kurang lebih 1 sampai 2 bulan dan harus melewati 2 kali babak penyisihan.
“Pada seleksi internal tersebut untuk cabang lomba Story Telling kami diberikan 3 pilihan tema dan mengirimkan video melalui google drive. Dalam tahap ini akan dilakukan penyaringan atau penyeleksian sebanyak 10 orang, kemudian dilakukan lagi babak penyeleksian secara offline yang dilaksanakan di Gedung Z Lt. 5 Politeknik Negeri Medan dan diambil 5 orang.
Dari 5 orang tersebut diambil 2 orang untuk tingkat nasional. Dalam tingkat nasional, ada 1 kali babak penyisihan dan 1 final. Untuk babak penyisihan, diberi 2 topik dan dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut. Kemudian pengumuman final, di mana semua peserta diambil ranking 1 sampai 10 dan dimasukkan ke final kategori Master. Sedangkan rangking 11 sampai 20 dimasukkan ke final kategori Novice. Kemudian saat di tahap final, waktu yang diberikan hanya 30 menit untuk membuat cerita sesuai dengan tema yang diberi oleh panitia dan langsung tampil. Setelah itu diambil lima orang untuk masing-masing kategori,” jelas Angeline secara ringkas dan berurut mengenai tahap seleksi internal dan nasional.
Beralih ke Pandu Tawaqal Anggra Kusuma tentang alasannya memilih cabang Debate daripada Story Telling, Speech, Newscasting, dan Essay Writing adalah dengan memilih cabang Debate ia dapat merasakan adanya penambahan ilmu serta wawasan tentang perkembangan ataupun isu-isu dari penjuru dunia serta mengasah skill-skill yang dimilikinya termasuk critical thinking. Di mana mahasiswa bisa lebih kritis untuk mengembangkan skill-skill tersebut.
Setelah kegiatan NPEO selesai, Pandu merasakan banyak hal-hal menarik yang bisa dijadikan motivasi untuk ke depannya. Ia menyampaikan, “Pertama, hal-hal menariknya itu karena kegiatan lomba yang daring tidak terlalu banyak tatap muka seperti luring. Di saat daring juga menambah kontingen karena dari awalnya belum kenal menjadi lebih dekat dan ada kekeluargaannya. Kedua, jika lombanya dengan Politeknik lain dapat menambah pertemanan baru dan relasi baru yang lebih luas. Untuk motivasinya, karena kita bisa melihat kemampuan dari masing-masing peserta. Maka, bisa dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan diri menjadi lebih baik lagi dan memberikan yang lebih baik untuk kampus ini.”
Setiap waktu yang sudah berlalu, pasti terdapat kesan dan juga pesan yang ingin disampaikan. Begitu pun dengan Angeline, mahasiswi Akuntansi tersebut pun turut menyampaikan kesan dan pesannya selama mengikuti kegiatan NPEO. Ia menyampaikan, selama berlatih dosen-dosen membimbing mereka dengan benar dengan cara memberikan kritik terkait bahan-bahan yang dibawakan saat lomba. Ia juga berkesempatan untuk berkenalan dengan teman-teman dari program studi dan kampus lain. Akan tetapi sangat disayangkan, karena lombanya online ia hanya bisa sekedar follow-follow-an Instagram dengan teman-teman barunya. Terkait pesannya, Angeline berdoa semoga peserta NPEO tahun depan bisa menjadi yang lebih baik lagi dan masuk 10 besar.
Berbeda dengan Pandu yang menyampaikan kesan dan pesannya terkait pelatihan dan lomba. Katanya, “Kesan dan pesan selama latihan pastinya melelahkan karena latihannya hanya 3 sampai 2 minggu sebelum hari lomba itu dilaksanakan. Dan latihannya juga lebih di-press dan kami harus dapat membagi waktu antara kuliah, latihan, mengerjakan tugas dan untuk organisasi. Selama lomba kesan pesannya yaitu walaupun persaingannya secara online tetapi rasanya seperti offline. Kami juga tahu penampilan lawan bagaimana dan seperti apa, jadi walaupun daring tetap terasa vibes-nya.” (IW/MS/JLT/LRS)