Medan | Neraca – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kembali menggelar acara Keluarga Mahasiswa Bertukar Kabar 2.0 atau yang dikenal dengan MABAR 2.0 dengan mengusung tema ” Efisiensi Digitalisasi di Masa Pandemi” yang dimulai dari pukul 13.30 s/d 17.45 WIB di Gedung Serbaguna Politeknik Negeri Medan. Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan DPM, LPM Neraca, HMPS serta UKM yang tergabung dalam KEMA POLMED.
Adapun alasan tema ini diusung karena di era saat ini semua kegiatan dilaksanakan secara daring. Maka, kegiatan yang dilaksanakan secara daring pasti tidak jauh dari penggunaan digital dan penggunaan sistem digitalisasi ini juga belum tahu sampai kapan. Karena hal itulah terbentuk tema tersebut untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi di seluruh KEMA.
Acara MABAR 2.0 diawali dengan pembacaan doa, dilanjutkan kata sambutan oleh Ketua Panitia acara dan Presma. Kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Polmed dan Mars Mahasiswa serta dilanjutkan dengan konsolidasi untuk menyampaikan kabar masing-masing organisasi dalam KEMA Polmed. Setelah selesai menyampaikan kabar masing-masing, acara langsung dilanjutkan untuk membahas kendala-kendala yang terjadi dalam digitalisasi di masa pandemi.
Beberapa KEMA yang hadir turut menyampaikan permasalahan yang dihadapi. Di antaranya, informasi kampus yang kurang merata tersebar kepada mahasiswa, mengenai proposal organisasi dan kesulitan memperoleh dana di masa pandemi saat ini.
Ahmad selaku Ketua Umum Robotic sekaligus mewakili rekan-rekannya di Prodi Elektronika menyampaikan keluh kesahnya, “Beberapa dosen menjalankan kewajiban semata-mata demi mendapat gaji. Setelah selesai, penyampaian materi tidak mencapai maksimal. Kurangnya kegiatan praktek dengan alasan peralatan kampus tidak lengkap membuat kami cukup kecewa. Karena kami rasanya tidak cukup dengan sistem mengerjakan tugas, difoto, lalu submit. Jadi kami memikirkan ujungnya setelah lulus dari Polmed. Kami mau jadi apa?”
Lalu masing-masing KEMA mencoba untuk saling menanggapi ataupun memberikan saran terhadap permasalahan yang terjadi antar KEMA Polmed. Kemudian ada juga yang menanyakan isu terhangat tentang aksi pergerakan KPK.
Saat di penghujung acara, Laksamana Bintang selaku perwakilan DPM mempertanyakan mengenai progja BEM yang sedang dilaksanakan ini. Katanya, “MABAR 2.0 dengan tema “Efisiensi Digitalisasi di Masa Pandemi”. Akan tetapi, saya dan teman-teman yang lain masih belum mendapatakan output dari acara ini. Tapi mengapa langsung membahas eksternal mengenai KPK. Sedangkan ketika isu eksternal kampus dibahas, sudah terlihat outputnya seperti apa. Kenapa tema inti dari acara ini belum ada?”
“Awalnya kami ingin menarik perhatian KEMA mengenai tema tersebut. Tetapi sepertinya acara ini belum mendapatkan feeling yang pas. mengenai KPK, kembali lagi ke awal tujuan MABAR ini untuk saling sharing antar KEMA, jadi misalnya ada isu eksternal itu diperbolehkan untuk dibahas,” pungkas Mutiara selaku Mensek BEM.
Laksamana juga turut menyampaikan saran bahwa seharusnya tema yang diambil itu harus sesuai kepada keluh kesah Mahasiswa, sehingga lebih diapat output dari kegiatan MABAR selanjutnya.
Saat diwawancari Laura F. T menyampaikan bahwa tidak adanya kendala dalam acara ini, hanya saja banyak anggota dari KEMA yang tidak hadir dan belum diketahui juga kenapa tidak hadir. Tak lupa, Laura juga memberikan pesan dan harapannya dalam acara ini, “Semoga MABAR 2.0 ini bisa bermanfaat. Apa yang telah ditanyakan oleh rekan-rekan KEMA selama ini bisa terjawab. Serta jika ada kegiatan selanjutnya dapat lebih bagus dari hari ini.” (DFW/SEL)