Medan | Neraca – Bagi sebagian orang, pandemi tidak menjadi penghalang untuk tetap berprestasi meskipun hanya dari rumah. Bermodalkan handphone dan jaringan internet, saat ini banyak informasi perlombaan yang disediakan oleh instansi baik perlombaan di bidang seni, karya tulis ilmiah, sastra, olahraga dan masih banyak yang lainnya.
Informasi tersebut bisa diakses melalui media sosial, salah satunya instagram. Selain banyak perlombaan yang tidak dipungut biaya alias gratis, hal itu pula yang menjadi perhatian seorang mahasiswa, Febri Ilham Anggoro dari program studi Perbankan dan Keuangan, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Medan memanfaatkan waktunya mengikuti perlombaan agar tetap produktif dan kreatif. Hingga kini dirinya banyak menoreh prestasi dalam perlombaan tingkat nasional.
“Motivasi saya ikut perlombaan ini ialah ingin melatih kemampuan dalam bidang yang saya sukai. Serta bagaimana caranya supaya saya bisa menjadi mahasiswa yang produktif, kreatif dan bisa membanggakan almamater kebanggaan,” ujar Anggoro.
Adapun prestasi yang diraih oleh Ilham selama beberapa pekan lalu di antaranya mendapatkan Juara 3 Cipta Puisi FELOS 2021 (Festival Lomba Olahraga dan Seni Assets) Association of Economic Education Student di Universitas Lampung, Juara 2 Cipta Puisi HAIDRA 2021 (Himagri Art Innovation In Digital Era) Himpunan Mahasiswa Agribisnis di Universitas Samudera dan Juara 3 Cipta Puisi Semarak Menyambut Sumpah Pemuda yang diselenggarakan oleh HMPS Perbankan dan Keuangan Syariah di Politeknik Negeri Medan.
Anggoro sudah suka menulis sejak dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia akan menulis tentang apapun itu, terutama menulis tentang apa yang ia rasakan dan pikirkan. Baginya, tulisan adalah sebuah seni perasaan yang sudah menjadi jiwa bagi penulisnya sendiri.
Melihat dari banyaknya prestasi yang diraih dalam bidang sastra, ternyata hal ini tidak dikatakan sebagai bakat yang dimilikinya. Karena sebenarnya Anggoro pernah mencoba mengikuti jenis perlombaan selain sastra, tetapi keberuntungan belum memihak padanya.
“Untuk hal ini, menurut saya belum bisa dikatakan sebagai bakat yang dimiliki. Karena masih banyak karya-karya hebat di luaran sana. Saya hanyalah pujangga amatir yang belum banyak menguasai diksi,” katanya.
Meskipun begitu, seperti kebanyakan orang, Anggoro sangat bangga atas pencapaiannya. Ia juga menunjukkan sertifikat yang didapat dan menurutnya paling berkesan, walaupun dalam sertifikat tersebut hanya dinobatkan sebagai peserta bukan juara. Karena ia sangat mengapresiasi bentuk kerja kerasnya dalam mengikuti perlombaan.
![](https://lpmneraca.com/wp-content/uploads/2021/12/sertif-768x529.jpg)
Foto: Febri Ilham Anggoro
Sertifikat perlombaan yang paling berkesan
“Menjadi paling berkesan karena event-nya ribet, kayak mau tes CPNS. Banyak surat ini, surat itu,” ujarnya tertawa.
Selain kuliah, Anggoro juga aktif mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus. Dalam internal kampus Ilham mengikuti organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan menjadi bagian dari Kementerian Dalam Negeri, Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa juga organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya dan mendapat amanah di Divisi Fashion Sub-divisi MC serta pernah menjadi bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI), Departemen Ekonomi. Di eksternal kampus, ia juga mengikuti organisasi Forum Keluarga Sanggam Literasi dan sudah menjadi anggota dari Pelajar Mendunia untuk provinsi Sumatera Utara.
Begitu banyak organisasi yang diikuti membuatnya harus menggunakan sistem skala prioritas agar dapat memanajemen waktu dengan baik. Mana hal yang penting dan mendesak akan didahulukan. Tetapi tidak terlepas dari tanggung jawab yang diterima, jadi tidak sampai melalaikan.
Menurut Anggoro, penyemangat terbaik adalah dirinya sendiri. Meskipun banyak juga teman-teman yang memberinya dukungan karena suka berbagi informasi perlombaan. Hal itulah yang membuat dirinya mampu untuk melangkah sampai sejauh ini.
Akan tetapi jauhnya langkah yang ditapaki, ia tetap mengingat betul pesan dari sang Ibu. “Sukses dulu ya, Nak. Baru pikirkan wanita.” Begitulah kira-kira, terkesan biasa, tetapi penuh dengan makna.
Melalui prestasi yang diraih, Anggoro hanya ingin memperkenalkan bahwasanya anak-anak dari pendidikan vokasi juga banyak yang berprestasi. Karena kampus ungu kebanggaan kita banyak terlahir orang-orang hebat dari segala bidang.
Anggoro berpesan, “Jangan mudah merasa puas, kamu tidak akan tahu rasanya perjuangan jika kamu tidak berani mencoba. Kita juga tidak akan merasakan apa arti dan makna keberhasilan yang sebenarnya, jika kita belum pernah terjatuh ke dalam jurang kegagalan.”
“Pandemi bukan menjadi alasan, bukan pula menjadi tembok penghalang untuk kita agar terus produktif dan kreatif. Asah kemampuan yang kamu miliki, terus berjuang akan hal positif yang kamu senangi. Aku yakin kita pasti bisa mencapai titik sukses itu dan aku tau, pastinya setiap orang memiliki jalan yang berbeda untuk mencapai titik itu,” tandas Anggoro. (SIN)