Medan | Neraca- Merintis usaha dari nol merupakan sebuah perjalanan yang panjang dan dipenuhi oleh lika liku. Jatuh bangun, untung dan rugi hingga harus gulung tikar, tidak dapat dihindari dalam memulai suatu usaha. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan bagi sebagian entrepreuner. Namun, lain halnya dengan entrepreuner yang baru berkecimpung di dunia bisnis. Banyak yang menyerah di tengah jalan dan tidak lagi melanjutkan usahanya.
Muhammad Hadjid, seorang entrepreuner yang sudah memulai usahanya sedari duduk di bangku SMA. Belakangan ini sedang gencar-gencarnya mengembangkan usaha bisnisnya di berbagai bidang. Kesuksesan yang ia raih saat ini semata-mata bukanlah didapat dari proses yang instan. Saat ditemui di Ruang Studio, Muhammad Hadjid mengaku bahwa ia bersusah payah untuk bisa berada di posisi seperti sekarang. “Pas aku SMA, aku suka ikut lomba-lomba fotografi. Sebenarnya ga punya kamera, tapi aku karna pengen ikut jadinya minjem punya saudara. Pesimis pasti, malah saat itu diremehin sama pesaing-pesaingku. Tapi aku tetap optimis, dan alhamdulillah aku dapet juara 1. Dari situ aku rajin ikut lomba, sampe di kelas 3 SMA mulai menekuni pekerjaan fotografer ini. Aku mulai promosi usahaku dengan bagiin voucher-voucher ke anak-anak sekolah biar mau pake jasaku. Usaha ini kulanjutin sampe kuliah, dan makin banyak orang yang mulai pake jasaku”
Kecintaan hadjid terhadap dunia fotografi, membuatnya tetap optimis dalam menekuni usahanya. Seperti kata pepatah “usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil”, hal tersebut juga terjadi pada lelaki berusia 28 tahun ini. Setelah bersusah payah mempromosikan usahanya dengan membagikan voucher kepada anak-anak sekolahan. Usahanya mulai dilirik oleh anak-anak sekolah dan perusahaan korporat. Sayangnya hal tersebut tidak berlangsung lama, pandemi yang datang disaat tidak terduga membuat usahanya mulai sepi.
Setahun yang diliputi oleh kebingungan berlalu begitu saja, hadjid mulai bangkit kembali. Ia meyakini bahwa seorang entrepreneur harus mampu membaca situasi dan menghadirkan inovasi yang sesuai dengan situasi tersebut. “Pas pandemi aku mikir gimana caranya biar bisnisku ini ga sepi. Akhirnya aku kepikiran buat studio foto tapi berkonsep. Selain itu, aku juga buat website yang memudahkan orang-orang untuk membooking pemesanan, mengakses foto mereka sampai bisa mentracking proses editing dan pengambilan foto mereka.”
Adanya website yang dikhusukan untuk klien ruang studio, membuatnya menjadi bisnis foto studio pertama yang menghadirkan inovasi baru di Medan. Haloruangstudio.com merupakan website yang dibuat dan didesign sendiri oleh Muhammad Hadjid untuk mengatasi permasalahannya di tengah pandemi. Website ini dapat mengefisiensi tiap pihak, baik itu untuk klien ruang studio maupun untuk Muhammad Hadjid sendiri. Keinginannya yang begitu kuat membuatnya terus maju dan selalu menciptakan inovasi baru. Hadjid selalu menekankan untuk selalu mencoba hal baru dan terus berusaha.
“Apapun yang terlintas di pikiranku, langsung aku laksanakan. Pokoknya gaada kata menunggu. Yang penting coba aja dulu. Misalnya kaya aku, awal mula buat Ruang Studio, aku ragu tapi aku coba buat Instagram dan media sosial lainnya. Dari situ muncul keinginan baru untuk mengembangkan yang lain. Sama sih kaya website haloruangstudio.com ini, aku pengen kerjaanku efisien, klienku pun efisien ga harus datang kesini untuk ngebooking. Jadi, aku ciptain inovasi teknologi website kaya gini.”
Tidak cepat berpuas diri, Muhammad Hadjid kembali mengembangkan usahanya di bidang fotografi dengan membuat Snap Studio. Sistem self photo studio yang sedang hype di kalangan anak muda, membuat Hadjid mencoba peluang bisnis ini. Menurutnya, Snap Studio sendiri memiliki konsep yang sama dengan self photo studio, namun akan berbeda dari segi konsep.
Berkaca dari riwayat Muhammad Hadjid, seorang entrepreuneur yang sudah berkecimpung didunia bisnis selama hampir 10 tahun lamanya, memberikan banyak sekali pandangan untuk entrepreuner yang baru merintis usaha. Perjalanan panjangnya mengajarkan untuk selalu optimis di segala situasi dan kondisi, apapun yang terjadi jangan pernah cepat menyerah dan meninggalkan sesuatu begitu saja. Begitu pula untuk bisnis yang sedang naik turun adalah sesuatu yang harus dimaklumi oleh seorang entrepreuner, selalu berinovasi dan tetap menekuni usaha merupakan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Ketekunan serta keoptimisan Muhammad Hadjid memang patut dijadikan panutan untuk anak muda di Kota Medan. Semoga kisah ini dapat menginspirasi banyak orang khususnya entrepreuner muda di Kota Medan. (WinWin Publisher)
Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Ciptakan Aplikasi “SNINCER” untuk Wujudkan Indonesia Bebas Stunting
Medan | Neraca -- Tiga mahasiswa lintas program studi Politeknik Negeri Medan yang tergabung dalam Tim Social Project Innovillage yang...
Baca lebih lanjut