Medan | Neraca – Usainya pelaksanaan kompetisi debat yang diselenggarakan oleh NPEO 9 di Padang, Sumatera Barat menjadi kesempatan 2 mahasiswa perwakilan Politeknik Negeri medan, Josua Agatha Manalu kelas AKP-6A dan Pandu Tawaqal Anggra Kusuma dari kelas AKP-8A, membawa pulang penghargaan juara.
Pada wawancaranya, Joshua Agatha Manalu mengucapkan syukur-nya atas kemenangannya di NPEO 9 serta motivasinya dalam berkompetisi, “motivasi terbesar saya adalah kepercayaan saya kepada Tuhan, bahwa Tuhan selalu memberi kepada hamba-Nya yang meminta di dalam nama-Nya. harapan saya bisa menjadi perwakilan kampus dalam lomba akademik bidang Bahasa Inggris. Puji Tuhan sebelumnya juga keinginan ini sudah tercapai pada tahun 2021 saat Delegasi KDMI tingkat nasional. Kemudian saya mendapat kabar mengenai kompetisi NPEO 2022, saya mengikuti seleksi Internal Polmed sampai menjadi delegasi Polmed NPEO 2022 Kategori Debate, Puji Tuhan dengan penyertaan Tuhan, doa orang tua, keluarga, para dosen, pelatih, dukungan teman-teman, dan usaha saya selama ini menjadi penyemangat saya sehingga saya bisa melakukan yang terbaik di perlombaan tersebut. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh doa dan dukungan orang-orang terdekat saya serta kepada Tuhan”.
Tidak hanya pada NPEO 9 saja, Joshua Agatha Manalu juga pernah mencetak prestasi pada beberapa perlombaan seperti PLC 2020 (Third Runner Up Debate), Polmed Internal Selection 2021 ( First Runner Up Debate), lolos KDMI 2021 tingkat wilayah, Peserta KDMI 2021 tingkat nasional, Polmed Internal Selection 2022 (Second Runner Up Debate), dan NPEO 9th 2022 ( Second Runner Up Novice Debate Category).
Dibalik prestasi-prestasinya tersebut tentu saja terdapat proses di dalamnya. Pada prosesnya Joshua Agatha Manalu mengikuti organisasi yang berkaitan dengan prestasinya tersebut agar terus terasah, “saya pernah mengikuti UKM English Public Speaking sampai semester 2, selain itu saya sebagai Delegasi Polmed khusus debate kami mempunyai pelatih khusus, jadi setiap harinya setelah pemilihan Delegasi dari Polmed kami ada pelatihan yang dibawa oleh pelatih kami dan dosen-dosen yang bertanggung jawab di bagian ini. Kami juga ada training khusus dan pelatih khusus untuk delegasi debate ini. Puji tuhan, saya mendapat penghargaan dari hasil bimbingan-bimbingan para dosen dan pelatih tersebut”.
“ Setiap kompetisi pasti melahirkan menang dan kalah, tidak selamanya kita terus kalah dan tidak selamanya juga kita menang, namun yang namanya berkompetisi pasti kita berusaha untuk memberikan usaha yang terbaik sekuat dan semampu kita agar memenangkan kompetisi tersebut, dan ketika kita menang pastinya kita sangat bangga dan bersyukur atas kemenangan tersebut. Dan jika kita kalah bukan berarti kita harus murung dan berlarut dalam kekecewaan dan kesedihan karena sebenarnya kita juga mendapatkan sesuatu yaitu pengalaman, pembelajaran untuk kita bisa lebih baik kedepannya. Hal itulah yang sangat menarik dan berkesan untuk saya setiap mengikuti perlombaan” ungkap Joshua Agatha Manalu mengenai kesannya terhadap NPEO 9.
Atas prestasinya tersebut, Joshua Agatha Manalu memberikan pesan kepada teman-teman terutama kepada para anak muda, generasi penerus bangsa “Kita tahu bahwa setiap orang pasti mempunyai kelebihan tersendiri oleh karena itu jangan pernah takut untuk ikut dalam setiap kompetisi, kalah dan menang itu menjadi bagian akhir, karena setiap pencapaian pasti ada prosesnya, yang utamanya adalah bagaimana kita bisa memiliki niat, ambisi, usaha dan berdoa kepada Tuhan serta yang terpenting adalah doa dan restu dari orang tua, maka apa yang kita usahakan akan kita dapatkan. Tetap semangat dan selamat bersaing!”.
Tidak berbeda dengan Joshua Agatha Manalu, Pandu Tawaqal Anggra Kusuma juga kembali menjuarai kompetisi debat yang diselenggarakan oleh NPEO 9.“ keinginan saya untuk terus belajar membawa saya sampai kepada titik ini agar kedepannya apa yang saya peroleh ini bisa bermanfaat untuk diri saya sendiri dan orang disekitar saya. Karena menurut saya tidak ada batasan bagi siapapun yang ingin belajar. Terlebih ini merupakan tahun terakhir saya di Polmed. Saya ingin memberi kenangan manis untuk kampus ini sebelum saya lulus”.
Pandu Tawaqal Anggra Kusuma mengungkapkan bahwa ia berkompetisi dengan berbekal ilmu yang ia dapatkan dari pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak kampus dan organisasi serta UKM yang diikutinya dulu. “Untuk organisasi pada saat ini saya sudah tidak mengikuti lagi. Adapun sebelumnya saya mengikuti HMPS sebagai Ketua dan UKM EPS sebagai Kepala Divisi debate. Untuk latihan saya mengikuti pelatihan yang diadakan oleh UPT bahasa serta mengikuti sparing antar debater di politeknik yang ada di Indonesia”.
“ Penghargaan yang telah saya dapatkan untuk di NPEO sendiri adalah NPEO 8 di Semarang secara daring dan mendapatkan penghargaan best speaker dan NPEO 9 di padang ini saya meraih 2nd runner up debate. Diluar dari itu saya pernah mengikuti lomba debat bahasa inggris dan bahasa Indonesia di Polmed (PLC) dan pernah mendapat juara 3 (Bahasa Indonesia) dan juara 2 (Bahasa Inggris) serta meraih predikat best speaker juga. Saya juga meraih juara 2 essay writing pada event PLC Tersebut. Berturut-turut juara 1 pada Polmed internal selection for NPEO tahun 2021 dan 2022” Jelas Pandu Tawaqal Anggra Kusuma mengenai prestasi-prestasi yang telah didapatkannya.
“Hal yang paling berkesan menurut saya tentu saja NPEO 9 di padang. Karena diadakan secara luring. Disana saya dapat merasakan langsung atmosfer lomba sesungguhnya. Bertemu teman-teman baru dari berbagai jenis budaya dari barat sampai timur. Lebih terasa gitu vibes perlombaannya”.
Pandu Tawaqal Anggra Kusuma juga menyelipkan pesannya pada wawancaranya “Pesan saya kepada teman-teman Polmed yaitu tidak ada yang namanya hasil instan, jika ingin meraih sesuatu maka harus siap juga menjalani proses yang berliku-liku. Jadilah bermanfaat untuk sekitar walau dari hal kecil. Semoga apa yang dipelajari hari ini bisa menjadi bekal untuk masa depan serta jangan lupa beribadah”. (RAB/NIM)