Medan | Neraca- Kamis (14/07) pukul 09.30 WIB s/d selesai, Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Medan telah sukses mengadakan kegiatan Seminar Emas 1.0 (Edukasi Manajemen Aksi) yang bertemakan Revitalisasi Gerakan Mahasiswa. Kegiatan tersebut diadakan di Gedung Serbaguna Politeknik Negeri Medan. Acara tersebut berlangsung dengan meriah.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yaitu Abangda Rayanda Al Fathira selaku Koordinator Wilayah Sumbagut BEM SI 2021. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan DPM, perwakilan mahasiswa dari POLTEKKES, Panca Budi, UINSU, UMA, UNIMAL, UNIMED, USU, Polimedia pihak sponsor Bantex dan Deli, LPM Neraca serta para mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
Banyaknya mahasiswa yang melakukan tindakan anarkis dalam hal melakukan aksi membuat BEM POLMED mengadakan seminar tersebut. Kegiatan ini dilakukan guna untuk menambah wawasan para mahasiswa dalam melakukan aksi sehingga terhindar dari kegiatan anarkis.
Tujuan dari tema Revitalisasi Gerakan Mahasiswa yang berarti ada persoalan dalam gerakan mahasiswa sehingga diperlukan penghidupan kembali gerakan mahasiswa. Abangda Rayanda menjelaskan bahwa esensi seorang mahasiswa adalah harus logis, kritis, cerdas dan mandiri serta bertanggung jawab. Mahasiswa adalah transportasi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi karena kita punya tanggung jawab sebagai seorang manusia, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang mahasiswa. Peran dan fungsi mahasiswa adalah agent of change yaitu menjadi agen-agen perubahan yang turun dalam proses perjuangan; social control yaitu bagaimana kita dapat berdampak, berpengaruh dan dapat menjaga tatanan masyarakat sosial kita dari pengaruh-pengaruh buruk eksternal dan internal; iron stock yaitu generasi pembaharu; moral force yaitu pengawal atau penjaga moral. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam aksi yaitu kematangan kajian, persiapan perangkat aksi dan penentuan capaian aksi. Tetapi, yang terpenting dalam itu semua adalah memastikan masa aksi pulang dengan selamat.
Dalam akhir penjelasan materi, sang narasumber mengucapkan sebuah kalimat yang berisi, “sebab perjuangan adalah cinta, maka dari itu dia meminta segalanya dari kita.”
Salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan pada acara seminar tersebut adalah simulasi aksi oleh perwakilan BEM dan sepuluh orang peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut yang dipandu oleh sang narasumber sendiri. Hal ini dilakukan guna meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan penguasaan mengenai aksi yang jika memang harus dilaksanakan.
Ketua Panitia kegiatan ini Abangda Cahyo Anggoro, “berharap agar para mahasiswa dapat menyatu jika suatu saat harus melakukan aksi.”
Dalam kegiatan seminar ini juga pihak sponsor memberikan bingkisan kepada para hadirin yang aktif dalam kegiatan tersebut, Presma POLMED juga memberikan cendramata kepada Abangda Rayanda Al Fathira dan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi kegiatan Seminar Emas 1.0.(TPB)