Medan | Neraca – Senin (20/03) telah berlangsung Kelas CICIL Medan in Colaboration with IMIKS USU. Kegiatan yang mengusung tema “Agent Of Change : Mahasiswa Bisa Apa?” ini dimulai pukul 15.00 WIB s/d selesai bertempat di ruang Teater lantai 2 FISIP USU.
Setelah sukses gelar kelas CICIL offline pertamanya, CICIL kembali adakan Kelas CICIL dengan mengajak IMIKS (Ikatan Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial) USU untuk berkolaborasi. Kegiatan ini diisi dengan pengenalan profil CICIL sebagai perusahaan teknologi finansial berjiwa sosial yang bertujuan untuk memudahkan segala kebutuhan mahasiswa, dilanjut dengan kata sambutan dari ketua IMIKS, pemaparan materi dan ditutup dengan games.
Audrey selaku Ketua Panitia, menyampaikan tujuan adanya Kelas CICIL ini, “Kelas CICIL ini rutin diadakan dan tujuan Kelas CICIL kali ini harus sesuai dengan temanya yaiu ‘Agent of Change; Mahasiswa Bisa Apa?’. jadi Mahasiswa harus tahu apa sih peran mereka sebagai Mahasiswa di dalam dunia perkuliahan”.
“sekarang yang aku lihat, mahasiswa itu cenderung apatis ya, mereka gatau apasih perannya di lingkungan sekitar, mereka gatau perubahan apa yang harus mereka buat, makanya menurut aku, materi tadi tuh bener-bener relate,” tambahnya.
Selaras
dengan Yesika, Mahasiswa USU sekaligus
perserta pada kegiatan kelas CICIL tadi. Menurutnya materi dan tema yang
diangkat sudah sesuai dengan kondisi mahasiswa sekarang. “ kalau dari segi
pemilihan materinya udah sesuai dengan kondisi mahasiswa sekarang, kan kita
setelah kuliah maunya langsung dapat kerja jadi kita tau ni sebenarnya mahasiwa
itu bisanya apa kemudian dari isinya dan penyampaiannya cukup jelas sih menurut
aku. saran dari aku untuk panitia penyelenggara terutama MC, untuk kedepannya agar bisa membawakan acara lebih fun serta
lebih berinteraksi kepada audience agar tidak terjadi suasana yang
kurang asik ”.
Lebih
lanjut, ia menyampaikan tema yang ia rasa perlu diangkat jika cicil mengadakan
kelas CICIL lagi. “Menurut aku ‘Life After Collage’ bisa menjadi suatu tema
yang bisa CICIL angkat, jika seandainya event
seperti ini diadakan kembali, jadi misalkan kamu planningnya mau kerja, intern atau bahkan mau lanjut
Pendidikan, kalian bisa sharing dengan narasumber. tips-tipsnya gimanasih biar kita
bisa mendapatkan beasiswa atau pekerjaan,” tambahnya.
Adapun pemateri pada kelas CICIL kali ini yaitu, Yohansen W. Gultom, penulis serta mahasiswa Magister USU dan Muhammad Raffli Derriansyah, Mahasiswa Berprestasi USU”. Muhammad Rafli selaku pemateri pada kelas cicil ini mengatakan Ada lima hal yang perlu dikembangkan dan di evaluasi setiap harinya. “salah satunya adalah mindset cara kita berfikir, bagaimana cara kita melihat keadaan luar, menanggapi masalah dan menyelesaikan masalah. Karena mindset ini merupakan alat fundamental yang bener-bener penting. Jadi kita harus atur dan selalu evaluasi cara berpikir kita agar kita dapat berdampak dan berguna bagi lingkungan sekitar”.
“Ketika kita ingin menjadi manusia yang sebaik-baiknya kita harus menjadikan diri kita sebisa mungkin untuk memberikan manfaat bagi orang lain, skalanya bagaimana? Kecil sesudah kecil upgrade ke yang lebih besar. jadi basic pikiran kenapa kita harus ikut andil dalam perubahan ya karna ini kita ingin menjadi sebaik-sebaiknya agar bermanfaat bagi semua orang” harapnya.
Diakhir wawancara, Audrey selaku ketua panitia juga menyampaikan harapannya untuk Kelas CICIL selanjunya. “harapannya sih agar bisa menjaungkau banyak tempat, seperti kampus swasta, jadi gak hanya USU aja. Dan kami juga semoga peserta yang hadir terus bertambah. (SH/WPL)