Andre Tubecardo Doloksaribu atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Andre merupakan mahasiswa Ilmu Politik dari Universitas Sumatera Utara. Walaupun masih menjadi mahasiswa, Andre tidak pelit untuk berbagi ilmu kepada anak-anak di pinggiran sungai Starban, Medan Polonia.
Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya sebuah komunitas belajar yang diberi nama “Sikkola Rakyat”. Komunitas belajar ini diperuntukkan secara gratis bagi anak-anak usia sekolah dasar yang belum bisa membaca atau menulis dengan baik. Sikkola Rakyat hadir menjawab keresahan anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan layak juga mengoptimalisasikan pendidikan yang ada di Kota Medan.
Mayoritas anak-anak yang belajar pada komunitas belajar sikkola rakyat adalah anak-anak dari keluarga prasejahtera atau keluarga yang berada dibawah garis kemiskinan. Untuk itu, sikkola rakyat juga memberikan pendampingan pemberdayaan kepada anak-anak didiknya melalui beragam kegiatan prakarya seperti pemanfaatan daur ulang sampah agar bisa bernilai jual.
“Kebanyakan anak-anak yang belajar disini merupakan anak-anak yang kurang mampu. Untuk makan sehari-hari saja mereka kesusahan. Jadi, selain memberikan pembelajaran dasar kepada mereka, kami juga mengajarkan kegiatan wirausaha yang bisa membantu perekonomian mereka,” ujar Andre Doloksaribu.
Komunitas belajar yang berdiri pada tanggal 22 Juni 2020 ini sudah memiliki 50 volunteer dan 3 Rumah belajar anak serta 25 anak didik. Adapun sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) di sikkola rakyat terbagi berdasarkan sistem materi untuk memudahkan pemetaan anak-anak yang membutuhkan pengajaran menulis, menghitung, membaca atau pengajaran bahasa asing.
“Kelasnya berdasarkan sistem materi, dengan 3 kelas yaitu kelas membaca dan berhitung, kelas bahasa inggris dan terakhir matematika,” tutur Andre.
Hal ini dikarenakan banyak anak – anak di usia yang terbilang tinggi namun ia masih belum bisa membaca ataupun berhitung, sehingga pembagian kelas dibuat berdasarkan materi yang dikuasai setiap anak,” jelas Andre.