Medan | Neraca – Kamis, (25/05) telah berlangsung KUACI (Kajian Umum Mahasiswa Cinta Islami) yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) di Masjid Baitul ‘Ilmi Lantai 2 Politeknik Negeri Medan. Ini merupakan kali kedua UKMI mengadakan KUACI, setelah sebelumnya sukses dengan mengangkat tema “Menjaga kesucian diri dengan Thaharah”, UKMI kembali adakan KUACI edisi ke-II dengan tema “Tata Cara Shalat sesuai dengan Tuntunan Rasulullah SAW”.
Kegiatan ini dimulai pada pukul 16.00 WIB s/d selesai, dihadiri oleh mahasiswa/i Politeknik Negeri Medan serta perwakilan dari setiap HMPS dan LPM Neraca.
Sama seperti sebelumnya, UKMI kembali mendatangkan Ust. Pandhuri Jayadi, S.Si untuk mengisi materi pada KUACI edisi ke-II ini, dalam kajian ini para peseta kajian diberi kesempatan untuk mempraktekan bagaimana cara untuk melakukan Salat yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Seperti yang kita ketahui dalam Islam, salat merupakan suatu kewajiban yang dihukumi fardu ‘ain bagi muslim yang telah baligh. Rukun Islam kedua ini merupakan salah satu sarana yang paling utama dalam hubungan antara manusia dengan Allah SWT. Shalat juga merupakan sarana komunikasi bagi jiwa manusia dengan Allah SWT.Oleh karena itu, setiap umat Islam diharuskan untuk melaksanakan sholat dengan benar dan tertib, hal ini agar sholat nya dapat diterima oleh Allah SWT dan menjadi sebuah nilai ibadah. MHD Nur Hidayat Dinata selaku penangung jawab pada kegiatan ini menyampaikan alasan mengangkat topik ini,
“Mungkin banyak dari kita, belum terlalu memahami terkait tata cara salat yang baik dan benar sesuai ajaran Rasulullah SAW, untuk itu kami angkat topik ini, agar kita dapat mempelajari tata cara salat dan memahami makna bacaan dalam salat yang diajarkan Rasulullah SAW. Dan kita dapat menerapkannya pada salat kita,” ungkapnya pada LPM Neraca.
Sebelum dilaksanakannya praktik salat, Ust. Pandhuri Jayadi, S.Si selaku pemateri menjelaskan kembali apa itu salat dan bagaimana tata cara untuk melaksanakan salat tersebut menurut ajaran Rasulullah SAW. Pembahasan ini di mulai dengan bagaimana cara thaharah dan wudhu, yang digunakan untuk bersuci dan membersihkan diri, sebagaimana salah satu syarat sah salat ialah suci dari najis dan hadas.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan praktik, dengan diselingi oleh penjelasan mengenai manfaat-manfaat dari gerakan salat, lengkap dengan hadist-hadistnya. Dijelaskan pula mengenai sebab salat menjadi makruh dan hal apa saja yang dapat membatalkan salat salah satu nya tidak bersuci dengan baik dan benar.
Selain praktik secara langsung, peserta juga dipersilahkan untuk bertanya mengenai materi yang belum difahami. (RA/RUS)