Oleh : Falira Alifia Zahra
The Psychology of Money merupakan Buku karangan Morgan Housel yang terbit pada tahun 2020 silam. Buku ini menceritakan bahwa keberhasilan dalam mengatur uang tidak senantiasa mengenai apa yang kita tahu. Premis yang mendasari buku 20 bab pendek ini adalah bahwa sukses dengan uang tidak ada hubungannya dengan seberapa “pintar” kita dan segala sesuatu berkaitan dengan perilaku kita.
Sejak perilisannya, buku ini menjadi best seller internasional, bahkan termasuk ke dalam 10 buku terlaris di Amerika Serikat versi Amazon. Karena buku ini telah best seller secara global, maka buku dengan judul The Psychology of Money karya Morgan Housel ini sudah diterjemahkan ke dalam 26 bahasa termasuk bahasa Indonesia.
Buku ini menjelaskan bahwa setiap orang punya pengalamannya sendiri terhadap uang dan ekonomi. Orang yang lahir di era depresi besar, era perang dunia, era damai, dan era kemakmuran, akan menghasilkan cara pandang yang berbeda terhadap uang. Morgan juga mengatakan bahwa pengalaman pribadi menentukan keputusan finansial seseorang.
Hal lainnya yaitu, peran keberuntungan dan resiko. Memang keberuntungan adalah topik yang rumit untuk dibahas mengingat sulitnya untuk mengukur sejauh mana keberuntungan berperan terhadap keberhasilan dari sebuah usaha. Dalam hal ini terdapat faktor “tidak di sengaja” dari tindakan di luar kendali kita, malah bisa lebih berdampak daripada yang kita lakukan secara sadar. Keberuntungan adalah sesuatu yang cenderung kita abaikan, meskipun itu sama kuat dan lazimnya dengan resiko.
Dalam buku ini, morgan juga menunjukkan fakta menarik bahwa sebanyak $81,5 dari kekayaan bersih Warren Buffet, $84,5 Milliar terjadi setelah ulang tahunnya yang ke-65. Kekayaan Warren Buffet ini diperkuat dengan dirinya yang menjadi investor sejak dia masih kecil. Rahasianya dalam berinvestasi adalah mengenai waktu, proses, dan kesabaran. Dari kasus ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam keuangan dipengaruhi pula oleh Kekuatan Compounding.
Morgan percaya membangun kekayaan yang utama adalah tentang membelanjakan lebih sedikit daripada yang telah kita peroleh. Ia mengatakan bahwa tingkat tabungan kita lebih penting daripada barang-barang yang kita beli dengan menghabiskan uang, hanya untuk kita tunjukkan kepada orang lain.
Kita juga diajarkan bahwa di dunia ini tidak ada yang gratis. Dalam hidup, ada harga yang harus dibayar bahkan untuk masa depan yang tidak selalu jelas arahnya. Jadi kita harus open minded untuk mengidentifikasi dan memutuskan apakah kita ingin membayarnya atau tidak. Tentu hal ini jelas berpengaruh terhadap masa depan kita. Kita diajarkan untuk melakukan suatu investasi dengan cara bertahap dan berkelanjutan, kemudian duduk dan perhatikan sampai uang kita berkembang.
Pada bagian akhir cerita pendek, Morgan Housel juga memberikan saran kepada pembaca kalau kekayaan yang sudah dimiliki, sebaiknya dipertahankan. Mempertahankan kekayaan merupakan suatu hal yang sangat perlu untuk dilakukan agar kekayaan yang dimiliki tidak hilang begitu saja.
Kesusksesan dalam mengelola uang tidak selalu tentang apa yang kita ketahui. Namun ini tentang bagaimana kita berperilaku dan perilaku sulit untuk diajarkan, bahkan kepada orang orang yang pintar sekalipun. Seorang genius yang kehilangan kendali atas emosinya bisa mengalami bencana keuangan. Sebaliknya, orang biasa tanpa pendidikan finansial bisa kaya jika mereka punya sejumlah keahlian terkait perilaku yang tak berhubungan dengan ukuran kecerdasan formal.
Kelebihan dari buku The psychology of money ini adalah pesan dan makna yang mudah dipahami. Bukuini menggunakan bahasa yang mudah dipahami meski yang dibahas mengenai kekayaan dan keuangan. Ketika kita membaca buku ini apalagi saat waktu luang, setiap makna dan pesan yang berkaitan dengan keuangan dan kekayaan akan membuat wawasan kita bertambah. Pesan-pesan itu pula dapat dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari hari. Selain bahasa yang mudah dipahami, terdapat kelebihan lainnya yakni dapat dibaca oleh semua kalangan usia, sebab penulis ingin memberikan informasi yang mana tak harus orang dewasa saja yang harus mengerti dan memahami tentang kekayaan serta keuangan, anak remaja pun perlu mengetahuinya.