Medan | Neraca – Delegasi Politeknik Negeri Medan memberikan penampilan yang mengesankan dalam ajang National Welding Competition yang diadakan di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya pada tanggal 15 – 19 Agustus. Meskipun tidak berhasil mencapai babak final, prestasi mereka patut diacungi jempol.
Kompetisi pengelasan nasional yang bergengsi ini diikuti oleh berbagai institusi dan perguruan tinggi Vokasi negeri dan swasta seluruh negeri. Polmed, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang terus berinovasi, mengirimkan 8 delegasi yang terdiri dari mahasiswa berbakat dalam bidang pengelasan.
Syita Nabila Tazkia dari Program studi Teknik Mesin merupakan salah satu dari 8 orang yang berlaga di tingkat Nasional. Pada LPM Neraca, ia menyampaikan alur seleksi yang didakan oleh Polmed guna menyaring talenta – talenta berbakat di bidang pengelasan.
“Proses seleksi dibuka untuk semua orang yang ingin mencoba mengikuti NWC 2023. Seleksi tahap pertama dilakukan dengan membuat tali las dengan proses las SMAW dan GMAW, lalu dari hasil tali las tersebut dipilih beberapa orang yang bisa melanjutkan untuk seleksi tahap berikutnya, hingga ditetapkan 8 orang yang mewakili polmed untuk NWC 2023”.
Delapan orang tersebut ialah :
1. Jupiter Sihombing – GMAW Pipe 2G
2. Arsyanda Salsabilla Nasution-GMAW Pipe 2G
3. Laura F.T. Siahaan-GMAW Plate 3G
4. Rovayan Simanjuntak-SMAW Plate Challenge
5.Tegar Ade Syaputra-SMAW Pipe 2G
6. Sulistio-SMAW Pipe 2G
7.Bismi fakhriza-SMAW Plate 3G
8. Syita Nabila Tazkia-GTAW Pipe 2G
Dalam kompetisi yang ketat dan penuh tantangan ini, delegasi Polmed menunjukkan keterampilan dan pengetahuan mereka yang mendalam dalam pengelasan. Mereka berhasil menyelesaikan serangkaian tugas pengelasan yang kompleks dengan presisi dan keahlian tinggi.
Persiapan yang dilakukan Polmed dengan melakukan pelatihan dan memberikan teori-teori pengelasan memberikan hasil yang cukup membanggakan. Meskipun delegasi Polmed tidak meraih juara, namun pencapaian mereka tidak dapat diabaikan. Sebab Seluruh delegasi Polmed masuk hingga babak final. Penilaian juri terhadap kualitas hasil pengelasan mereka sangat mengesankan, dan mereka mendapatkan apresiasi yang tinggi dari peserta dan pengamat lainnya.
Syita juga menyampaikan harapan dan perasaanya yang telah berlaga di National Welding Competition, “Saya merasa bangga ditunjuk sebagai perwakilan dari Polmed, walaupun mungkin hasil yang saya dapatkan belum maksimal. saya jadi ingin belajar lebih dalam lagi mengenai pengelasan setelah tau bagaimana kualitas peserta NWC lainnya”.
“Untuk yang ingin mengikuti kompetisi ini, agar lebih diperbanyak latihan, konsinten, dan perdalam lagi teknik teknik atau materi yang akan diujikan. Semoga teknik pengelasan di Indonesia lebih diminati lagi kedepannya,” tambahnya.
Prestasi delegasi Polmed dalam kompetisi ini membuktikan komitmen Polmed dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri. Program pengelasan yang diselenggarakan oleh Polmed memberikan pemahaman mendalam tentang teknik pengelasan dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi tenaga ahli dalam industri tersebut.
Delegasi Polmed yang berpartisipasi dalam National Welding Competition ini diharapkan akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus mengembangkan keterampilan dan semangat kompetitif dalam berbagai bidang.
Dengan semangat dan dedikasi mereka, Polmed terus berupaya untuk mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan dunia kerja, dan prestasi mereka dalam National Welding Competition adalah bukti nyata dari visi tersebut.
Meskipun tidak berhasil sampai final, delegasi Polmed telah menunjukkan bakat dan kemampuan luar biasa dalam pengelasan. Mereka adalah pahlawan tanpa medali, yang telah membanggakan Polmed dan membawa harum nama institusi di tingkat nasional.(RUS)