Medan | Neraca – Sabtu, 30 Agustus 2025, telah berlangsung kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) D-IV Keuangan dan Perbankan Syariah. Kegiatan yang diadakan mulai dari pukul 11.00 WIB hingga Minggu, 31 Agustus 2025, pukul 11.00 WIB, bertempat di Sanggar Sahabat Mengedukasi.
Kegiatan yang mengusung tema, “Menebar Cinta, Membangun Asa: Anak Sanggar Menuju Generasi Cerdas dan Berakhlak” ini dihadiri oleh 60 orang panitia, 37 anak sanggar dari berbagai usia, pengurus sanggar, dan LPM Neraca.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada Sabtu, 30 Agustus 2025, dengan ketua panitia, Aulia Raudatul Zannah, pemilihan tema ini didasari dengan pemikiran bahwa anak-anak sanggar yang masih kecil haruslah dibina dengan baik agar dapat menjadi generasi emas bangsa yang berakhlak mulia.
“Kami memilih sanggar ini karena tempat inilah yang paling tepat baik dari tempat hingga jumlah anak-anaknya,” jawab Aulia ketika ditanya alasan memilih Sanggar Sahabat Mengedukasi sebagai tempat pengabdian.
Untuk rundown acara pada hari pertama terdiri dari pembukaan oleh MC, pembacaan doa, kata sambutan dari ketua panitia, ketua HMPS BKS, dan pengurus Sanggar Sahabat Mengedukasi. Dilanjutkan dengan pemaparan materi yang berjudul “Kebutuhan vs Keinginan”, games, nonton bareng, dan doa penutup. Sedangkan untuk rundown hari kedua terdiri dari senam pagi, kemudian sarapan, dan kegiatan Bina Kreativitas.
Aulia mengungkapkan alasan para panitia memilih “Kebutuhan vs Keinginan” sebagai tema materi mereka ialah untuk membantu anak-anak sanggar agar dapat membedakan kebutuhan dan keinginan mereka sejak dini.
Dalam wawancaranya, Aulia juga menceritakan persiapan yang para panitia lakukan sebulan sebelum acara ini berlangsung. “Untuk kendala sih cuma terletak di tanda tangan aja sih, Kak. Apalagi sebulan yang lalu masih masa libur, jadi untuk mendapatkan tanda tangan dosen itu susah,” ungkap Aulia.
Aulia juga memberikan beberapa saran bagi para mahasiswa yang ingin mengadakan kegiatan serupa. “Cari tahu dulu lokasi pengabdiannya bagaimana, apakah respon yang diberikan masyarakat, terutama pemilik sanggar, itu baik dan mau menerima kita.”
Bagi Aulia, pengabdian masyarakat bukanlah sekadar kegiatan organisasi belaka, melainkan wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat. Yang harapannya dapat menambah pengalaman yang bermanfaat baik bagi mahasiswa atau masyarakat itu sendiri. Dan melalui kegiatan inilah para mahasiswa dapat membagikan ilmunya serta menjadi awal dari kegiatan yang bermanfaat. (ACN)
