Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
  • Beranda
  • Kampus
    • KEMA
    • BEM
    • DPM
    • LPM
    • UKM
    • HMPS
  • Umum
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Ekonomi
  • Publikasi
    • Buletin
    • Majalah
  • Opini
  • Tips dan Trik
  • Tentang Kami
Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
PORTAL BERITA
  • Beranda
  • Kampus
    • KEMA
    • BEM
    • DPM
    • LPM
    • UKM
    • HMPS
  • Umum
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Ekonomi
  • Publikasi
    • Buletin
    • Majalah
  • Opini
  • Tips dan Trik
  • Tentang Kami
Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
LPM Neraca
Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
Beranda Kampus

Mahasiswa Polmed Ciptakan PeBaDain, Alat Pendeteksi Banjir Berbasis IoT Bertenaga Surya dengan Notifikasi Aplikasi

lpmneraca oleh lpmneraca
Oktober 19, 2025
dalam Kampus
0 0
0
25
PENONTON
Share on FacebookShare on Twitter

Medan | Neraca — Tim Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC) dari Politeknik Negeri Medan (Polmed) meluncurkan alat pendeteksi banjir berbasis Internet of Things (IoT) bernama PeBaDain. Alat ini menargetkan masyarakat umum, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir. Berbeda dengan alat serupa yang sudah ada, PeBaDain hadir dengan fitur unggulan, yakni pengisian daya menggunakan tenaga surya dan notifikasi langsung melalui aplikasi mobile, menjanjikan peringatan dini yang lebih efisien dan cepat.

Tim PKM-KC Polmed terdiri dari lima mahasiswa, Timothy Simanjuntak sebagai ketua tim, Alkartoubi Alivankar, Zhieshela Pakpahan, Chatrin Chohety C. Habeahan, dan Erwin Derianto Siagian. Mereka dibimbing oleh dosen pendamping, Nicodemus Firman River Hutabarat, S.T., M.T. Fungsi utama PeBaDain adalah melakukan pemantauan ketinggian air secara real-time, dengan tingkat peringatan dari level aman, waspada, hingga bahaya. Saat ini, tim berencana menambahkan fitur alarm suara untuk notifikasi pada level bahaya, di samping notifikasi pesan.

Secara teknis, PeBaDain dirancang dengan fitur pembeda yang menarik. “Kami merancang alat ini agar dapat diisi dayanya menggunakan tenaga surya dan dilengkapi dengan baterai internal,” jelas Alkartoubi Alivankar, salah satu anggota Tim PKM-KC Polmed. Dengan daya cadangan baterai sekitar 800 mAh hingga 1000 mAh tergantung tipe, alat ini dapat terus berfungsi meskipun tidak ada sinar matahari. Pembeda utama lainnya adalah integrasi IoT data dari alat dikirim ke cloud melalui koneksi WiFi, lalu diteruskan ke aplikasi mobile. Sensor ultrasonik dan komponen penting lainnya juga telah dipastikan memiliki sertifikasi dan teruji anti air. “Jika sudah mencapai tanda bahaya dan alat itu tenggelam, dipastikan aman,” tambahnya.

PeBaDain dirancang untuk dua fokus lokasi penempatan di pinggir sungai dengan batas bahaya rata-rata 2,5 meter, dan di parit atau selokan dekat rumah warga. Penempatan di selokan ini sejalan dengan target awal tim. “Pendeteksi banjir biasanya dimiliki oleh badan-badan besar dengan biaya tinggi, sehingga tidak semua masyarakat dapat membelinya,” ujarnya. “Tujuan kami adalah membuat alat ini berfitur lengkap dan terkesan canggih, namun tetap terjangkau oleh masyarakat.” Tim menawarkan dua tipe alat yang dibedakan berdasarkan ukuran. Keduanya dipastikan dijual dengan harga terjangkau, yaitu di bawah Rp500.000 per unit.

Penggunaan alat ini cukup mudah. Konsumen hanya perlu mengunduh aplikasi “PeBaDain”, memasukkan nomor seri produk, login, dan menyambungkan alat ke jaringan WiFi yang sama dengan ponsel. Aplikasi PeBaDain sendiri dilengkapi berbagai fitur, antara lain tampilan jam dan perkiraan cuaca, feedback, fitur monitoring banjir yang menampilkan status bahaya terkini secara real-time, fitur Lapor Kejadian, dan Kontak Darurat. Meskipun saat ini masih bergantung pada koneksi WiFi, tim menyadari kelemahannya saat terjadi mati lampu. Ke depan, mereka berencana menambahkan jaringan GSM atau data seluler untuk menjamin notifikasi tetap terkirim.

Alat ini dikembangkan menggunakan modul ESP32 sebagai otak yang mengontrol semua komponen. Komponen penting lainnya termasuk sensor ultrasonik (pengukur ketinggian air), sensor hujan (pendeteksi curah hujan), modul baterai, dan panel surya. “Harapannya, alat ini bisa berguna bagi masyarakat,” tutup mereka.

Motivasi utama tim adalah membantu warga yang kesulitan atau yang sering terkena banjir agar memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri atau mengevakuasi barang-barang berharga. Alat ini diharapkan dapat dijangkau oleh semua kalangan, dari tingkat menengah ke bawah hingga ke atas, sebagai langkah antisipasi bencana banjir.

Tag: ALATbanjiriotkampusmahasiswaPEBADAINpolmedsumut

Terkait Pos-pos

BEM

Ketua BEM Polmed Akui Kesalahan dan Siap Mundur, KEMA Politeknik Negeri Medan Gelar Konsolidasi Bahas Pertanggungjawaban

oleh lpmneraca
Oktober 18, 2025
0

Medan | Neraca – Keluarga Mahasiswa (KEMA) Politeknik Negeri Medan (Polmed) kembali menggelar konsolidasi pada Jumat, 17 Oktober 2025, di...

Baca lebih lanjut

VICE Exhibition Vol. 2 Sebagai Wadah Eksplorasi Kreativitas Tanpa Batas Mahasiswa TRMG Polmed

Oktober 7, 2025

KEMA Polmed Gelar Diskusi Tindak Lanjut Aksi “Polmed di Ujung Tanduk”

Oktober 4, 2025

Polmed Terbitkan Surat Edaran Penyesuaian Jadwal Perkuliahan Selama Pelaksanaan Wisuda

Oktober 4, 2025

Satu-Satunya, Tim PKM Polmed Lolos dengan Inovasi PeBaDain Pendeteksi Banjir Berbasis IoT

September 21, 2025

Polmed Perpanjang Kuliah Daring hingga 4 September, Aktivitas Kampus Normal Kembali 8 September

September 2, 2025

Popular Posts

BEM

BEM Politeknik Negeri Medan Gelar “LADIES: Empowerment and Entrepreneurship Day” untuk Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Kewirausahaan

oleh lpmneraca
Oktober 19, 2025
0

Medan | Neraca – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Medan (Polmed) melalui Kementerian Pergerakan dan Pemberdayaan Perempuan sukses menyelenggarakan...

Baca lebih lanjut

BEM Politeknik Negeri Medan Gelar “LADIES: Empowerment and Entrepreneurship Day” untuk Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Kewirausahaan

Mahasiswa Polmed Ciptakan PeBaDain, Alat Pendeteksi Banjir Berbasis IoT Bertenaga Surya dengan Notifikasi Aplikasi

Ketua BEM Polmed Akui Kesalahan dan Siap Mundur, KEMA Politeknik Negeri Medan Gelar Konsolidasi Bahas Pertanggungjawaban

UKM Drone dan Aeromodeling Resmi Lantik Pengurus Baru Periode 2025/2026

Career Hallway 4.0 Hadir Sebagai Ruang Inspiratif Bagi Anak Muda untuk Mempersiapkan Karier Impian

LPM Neraca Sukses Gelar Exvo Art Exhibition x WE CITA 2025 Mempertemukan Seni dan Jurnalistik

Muat Lebih Banyak


Popular Posts

Kekecewaan Cinta dalam Lagu ‘I Don’t Love You’ dari My Chemical Romance

oleh lpmneraca
Maret 15, 2024
0

Birds of a Feather Karya Billie Eilish Ungkapkan Cinta yang Obsesif dan Posesif

oleh lpmneraca
Juli 17, 2024
0

Drunk Text by Henry Moodie: Mengungkap Perasaan Cinta Dalam Diam dan Ketakutan Friendzone

oleh lpmneraca
Februari 20, 2024
0

LPM Neraca

© 2024 LPM Neraca Polmed

Contacts

Follow Us

Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
  • Beranda
  • Kampus
    • KEMA
    • BEM
    • DPM
    • LPM
    • UKM
    • HMPS
  • Umum
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Ekonomi
  • Publikasi
    • Buletin
    • Majalah
  • Opini
  • Tips dan Trik
  • Tentang Kami

© 2024 LPM Neraca Polmed

Selamat Datang Kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi?

Buat Akun Baru!

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua bidang diisi. Masuk

Dapatkan kembali kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk

Tambahkan Daftar Putar Baru