Medan | Neraca – Semangat kewirausahaan dan kepedulian terhadap lingkungan berhasil disatukan oleh empat mahasiswa Politeknik Negeri Medan (Polmed) melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Tim ini mengusung nama usaha “Mistiku”, tim ini fokus memanfaatkan limbah ampas kopi dan teh yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, mengubahnya menjadi produk spray pengharum sepatu ramah lingkungan.
Ide utama “Mistiku” lahir dari pengamatan tim terhadap melimpahnya limbah ampas kopi dan teh, sekaligus peluang untuk menciptakan produk ramah lingkungan. Tim ini memiliki ambisi besar untuk menjadikan “Mistiku” sebagai brand lokal unggulan yang turut serta mendukung konsep sirkular ekonomi, yaitu siklus pemanfaatan kembali bahan sisa untuk mengurangi limbah.
Tim yang terlibat dalam kompetisi PMW ini merupakan gabungan mahasiswa lintas jurusan dan semester. Mereka adalah Fauzan Aziimi dan Nazwa Kanaya dari Program Studi Teknologi Rekayasa Multimedia Grafis (TRMG) Semester 7, Jurusan Teknik Komputer dan Informatika, Nazwa Fachira dari Program Studi Manajemen Bisnis (MB) Semester 7, Jurusan Administrasi Niaga, serta Atika Sri Devi dari Program Studi Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi (TRJT) Semester 5, Jurusan Teknik Elektro. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi antara kemampuan teknis dan manajerial yang solid.
Setelah berhasil mendapatkan pendanaan, tim “Mistiku” telah menyusun rencana penggunaan dana yang komprehensif. Prioritas utama mereka adalah pembelian bahan baku, botol spray, kemasan, label, dan branding produk. Langkah konkret dalam waktu dekat meliputi penyempurnaan formulasi, pemodelan kemasan, dan registrasi hak cipta. Tim juga telah merencanakan strategi pemasaran yang gencar, salah satunya melalui pembuatan konten promosi seperti foto produk dan video reels di media sosial, serta peluncuran penjualan di marketplace dan Instagram.
Untuk memitigasi risiko kualitas dan pasokan, tim “Mistiku” berkomitmen untuk melakukan kontrol kualitas yang ketat, menyiapkan supplier cadangan, serta menyusun timeline kerja yang terstruktur. Strategi pemasaran mereka tidak hanya berfokus pada konten digital, tetapi juga melalui kerja sama dengan komunitas dan penekanan pada kualitas, aroma alami, dan harga yang terjangkau. Mereka berharap, melalui “Mistiku”, mereka tidak hanya memajukan usaha, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan limbah, mewujudkan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas sekitar.
Tim berharap Mistiku dapat tumbuh sebagai brand lokal yang menghadirkan pengharum sepatu alami dan ramah lingkungan. Melalui produk ini, mereka ingin memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengolahan limbah. Ke depannya, tim juga menargetkan pengembangan varian lain, seperti pengharum ruangan dan spray antibakteri. Inovasi “Mistiku” menjadi bukti bahwa mahasiswa Polmed mampu menghasilkan karya yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat, sekaligus memperkuat budaya inovasi di kampus. (IWM)