Medan | Neraca – Presiden Prabowo Subianto resmi mengganti Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan dalam reshuffle kabinet pada 8 September 2025. Posisi strategis itu kini diisi oleh Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom lulusan Purdue University yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Pergantian ini menjadi sorotan karena Sri Mulyani dikenal menjaga disiplin fiskal, sementara Purbaya dituntut membuktikan langkah konkret untuk menjaga stabilitas keuangan dan menumbuhkan kepercayaan pasar.
Tak menunggu lama, Purbaya langsung mengambil langkah signifikan dengan menyalurkan dana sebesar Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia ke lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yaitu Bank Republik Indonesia(BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Berdasarkan keputusannya, dana tersebut ditempatkan dengan bunga sekitar empat persen (4%).
“Kalau dia enggak pakai, dia rugi sendiri. Kan ada cost [of capital] sekitar 4% ya, dia harus bayar uang itu. Mereka pasti akan berpikir keras untuk menyalurkan dana itu,” ungkap Purbaya, Jumat (12/9/2025). Dengan tujuan agar bank-bank BUMN menyalurkan pembiayaan produktif ke sektor riil, bukan sekadar ditempatkan pada surat berharga. Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan memperkuat likuiditas perbankan sekaligus menjaga stabilitas ekonomi di tengah tekanan global.
Kebijakan injeksi dana jumbo ini segera memberikan sentimen positif di pasar keuangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sekitar 1,37% ke level 7.854,06 ungkap Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (12/9).
“Pemerintah telah mulai menyalurkan kas negara yang disimpan di Bank Indonesia (BI) kepada lima bank milik negara senilai Rp200 triliun, hal ini juga mendapatkan respons positif oleh investor,” ujarnya, didorong optimisme bahwa kucuran dana ke Himbara akan memperkuat sektor perbankan dan mendorong pertumbuhan kredit. Saham-saham perbankan menjadi motor penggerak indeks, seiring keyakinan investor bahwa langkah Kementerian Keuangan akan mempercepat pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas fiskal.
Langkah awal Purbaya menunjukkan bahwa transisi kepemimpinan di Kementerian Keuangan tidak berhenti pada perubahan figur, tetapi disertai dengan strategi konkret untuk menenangkan pasar. Dengan mengalirkan dana likuiditas ke bank-bank Himbara, pemerintah berupaya menjaga momentum pertumbuhan sekaligus membangun kembali kepercayaan investor yang sempat goyah. Ke depan, tantangan bagi Purbaya adalah memastikan kebijakan ini tidak hanya berdampak jangka pendek, melainkan juga memperkuat fondasi ekonomi nasional secara berkelanjutan. (THA)
Referensi
Reuters – Indonesia replaces respected finance minister with economist promising rapid growth (08/09/2025)
Antara – IHSG ditutup menguat seiring sentimen pengalihan dana ke perbankan (12/09/2025)
Bisnis.com – Menanti efek ke IHSG setelah Menkeu Purbaya guyur Rp200 triliun ke pasar uang (11/09/2025)
Bisnis.com – Purbaya guyur Rp200 triliun, dana murah tapi mahal bagi Himbara (13/09/2025)
MetroTV News – Kemenkeu gelontorkan Rp200 triliun ke 6 bank Himbara (13/09/2025)
https://www.metrotvnews.com/play/b2lCpQAx-kemenkeu-gelontorkan-rp200-triliun-ke-6-bank-himbara