Medan | Neraca — Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Neraca Politeknik Negeri Medan (POLMED) sukses menggelar Exvo Art Exhibition x We Cita 2025 pada Jumat, 10 Oktober 2025, di Gedung Serba Guna POLMED. Dengan mengusung tema “Menyuarakan Nostalgia Jurnalistik Era 90-an,” pameran ini menghadirkan suasana hangat dan penuh kenangan yang mempertemukan dunia seni dengan semangat jurnalistik.
Sejak pagi, suasana gedung sudah dipenuhi warna, karya, dan antusiasme pengunjung. Melalui Exvo Art Exhibition 2025, mahasiswa diajak bernostalgia mengenang masa kejayaan media cetak lewat berbagai karya seni, mulai dari mural, puisi, fotografi, hingga karya instalasi yang menampilkan pesan jurnalistik era 90-an.
Menurut Rizky Adriansyah, Ketua Panitia Exvo Art Exhibition 2025, proses persiapan acara ini tidaklah mudah. “Kami semua punya jadwal kuliah yang berbeda, jadi koordinasi antardivisi sempat jadi tantangan tersendiri. Tapi berkat semangat kerja sama, semuanya bisa berjalan lancar,” ungkapnya.
Rizky menjelaskan bahwa panitia terbagi ke dalam empat divisi utama, yaitu PDD (Publikasi, Dokumentasi, dan Desain), PTT (Perlengkapan dan Tata Teknis), Humas/Sponsorship, serta Konsumsi. Ia juga memastikan komunikasi antar-divisi tetap terjaga agar setiap bagian dapat menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
Selain menjadi ajang kreativitas, Exvo juga menjadi salah satu cara LPM Neraca memperkenalkan diri menjelang kegiatan Open Recruitment yang akan dilaksanakan pada 13 Oktober mendatang. “Kami ingin menunjukkan bahwa jurnalistik tidak melulu soal berita, tapi juga bisa disampaikan lewat seni dan ekspresi visual,” tambah Rizky.
Salah satu hal yang paling menarik perhatian pengunjung adalah penampilan live mural oleh Muhammad Irza Andika bersama rekannya, mahasiswa HMPS Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Potensi Utama.
Karya mural tersebut bertajuk “Wanita Koran”, menggambarkan sosok perempuan yang diselimuti potongan koran simbol dari kepekaan dan kesadaran sosial. “Wanita Koran menggambarkan bahwa wanita itu peka terhadap apa yang ada di sekitarnya, sebagaimana media yang juga peka terhadap lingkungan dan peristiwa,” jelas Irza.
Ada juga tanggapan dari salah satu pengunjung sekaligus pemenang lomba puisi, Sakyatul Husna, mahasiswa Prodi D3 Akuntansi POLMED. Karya puisinya yang berjudul “Benang Jiwa” menjadi salah satu sorotan dalam pameran karena keindahan bahasa dan maknanya yang mendalam.
“Saya senang sekali bisa ikut berpartisipasi di acara ini. Bagian paling saya sukai adalah ketika puisi saya dipajang di pameran rasanya menenangkan,” ujar Sakyatul sambil tersenyum.
“Dulu saya pernah datang ke acara serupa, tapi tidak semeriah ini karena waktu itu tidak dibuka untuk umum,” tambahnya.
Selain karya seni, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai booth UMKM yang menjual aneka makanan dan minuman, serta photobooth berdesain ceria yang ramai dikunjungi untuk mengabadikan momen bersama teman maupun panitia. Area ini menjadi salah satu spot favorit pengunjung sepanjang acara.
Tak hanya itu, tersedia juga Kedebox, sudut baca yang menghadirkan berbagai jenis buku menarik. Di area ini, pengunjung dapat bersantai sambil menikmati suasana pameran sembari membaca buku pilihan mereka.
Pameran semakin semarak dengan kehadiran berbagai komunitas kreatif termasuk komunitas we.cita, yang turut memberikan dukungan serta menyumbangkan karya seni dalam acara ini.
Menjelang sore, lampu-lampu pameran menyoroti karya terakhir yang tersisa, sementara pengunjung masih menikmati suasana hangat di area photobooth. Tepat pukul 18.00 WIB, acara resmi ditutup.
Meskipun hanya berlangsung satu hari, Exvo Art Exhibition x WE CITA 2025 meninggalkan kesan mendalam bagi para pengunjung dan peserta. Lebih dari sekadar pameran seni, acara ini menjadi simbol kolaborasi antara seni, jurnalistik, dan kreativitas mahasiswa yang terus tumbuh dan hidup dari masa ke masa.
