Medan | Neraca – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Neraca Politeknik Negeri Medan mengadakan kunjungan edukatif ke kantor Kompas TV Sumatera Utara (Kompas TV Medan) pada Kamis, 22 Mei 2025. Rombongan disambut oleh tim redaksi Kompas TV Sumut dan diajak berkeliling mengenal operasional keseharian mereka. Kompas TV Sumut sendiri merupakan biro daerah dari jaringan KompasTV nasional yang dikenal sebagai televisi berita “Independen | Terpercaya”. Hal ini berarti Kompas TV menjunjung tinggi independensi ruang redaksi (bebas intervensi dari pihak mana pun) dan selalu menyajikan berita akurat yang dapat dipercaya oleh masyarakat. Kunjungan ini memberikan kesempatan kepada kru LPM Neraca untuk melihat proses produksi berita professional secara langsung.
Selama kunjungan, tim Kompas TV Sumut tak hanya berbagi pengetahuan teknis, tetapi juga menekankan nilai-nilai jurnalistik yang mereka anut. Sebagai bagian dari grup Kompas Gramedia, Kompas TV memegang teguh etika pers dan tanggung jawab sosial dalam setiap pemberitaan. Independensi dan kredibilitas adalah pilar utama – sesuai slogannya “Independen | Terpercaya”, yang berarti redaksi Kompas TV bebas dari intervensi eksternal dalam pembuatan beritanya dan selalu menyajikan berita akurat yang dapat dijadikan acuan Kompas informasi. Para jurnalis Kompas TV Sumut menjelaskan bahwa setiap berita harus melalui proses verifikasi yang ketat dan disajikan berimbang. Mereka juga mengingatkan agar setiap jurnalis mengutamakan empati, terutama dalam berita-berita sensitif yang menyangkut nasib manusia. Nilai-nilai seperti humanisme, keberimbangan, dan tanggung jawab inilah yang dijaga Kompas TV dalam menjalankan fungsi pers sebagai penerang masyarakat.
Pada sesi diskusi, wartawan Kompas TV Sumut bernama Sebastian berbagi pengalaman dan pandangannya tentang etika dalam jurnalistik kepada para mahasiswa. Ia menegaskan pentingnya hati nurani dalam setiap penulisan berita. “Sebagai seorang jurnalis, kita juga harus memiliki hati nurani dalam penulisan berita. Kita juga harus memikirkan masa depan si pelaku atau korban, dan melihat dari sudut pandang yang berbeda. Karena itulah yang membedakan jurnalis dengan postingan sosmed,” kata Sebastian.
Pesan tersebut disampaikan Sebastian untuk menggaris bawahi perbedaan antara jurnalisme profesional dan sekadar unggahan di media sosial. Melalui kunjungan ini, mereka tak hanya belajar tentang teknologi penyiaran televisi, tetapi juga menyerap nilai-nilai moral dalam jurnalisme. Kegiatan kunjungan ke Kompas TV Sumut ini diharapkan dapat menginspirasi LPM Neraca agar senantiasa mengedepankan profesionalisme, empati, dan kredibilitas dalam karya-karya jurnalistik mereka ke depan. (THA)
