Program Kreativitas Mahasiswa atau yang sering kita kenal dengan PKM tentunya sudah tidak asing lagi terdengar dikalangan mahasiswa. Program Kreativitas Mahasiswa ini hadir sebagai wadah kegiatan yang dibentuk untuk memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas.
Mahasiswa dari berbagai universitas dan politeknik di seluruh Indonesia, berlomba-lomba untuk bisa lulus dalam program tersebut. Begitu juga dengan, beberapa mahasiswa-mahasiswi Politeknik Negeri Medan. Adapun Salah satu kelompok yang lulus dalam PKM tersebut adalah Salamat Hidayah selaku ketua pelaksana dari program studi Teknik Komputer, Afriadit Banistian dari program studi teknik Komputer, Rosalya Sandova P. dari program studi Teknik Komputer, Endrian Mukti Wibowo Damanik dari program studi Teknik Sipil dan Ahmadi Yusri Siregar dari program studi Teknik Sipil.
Dengan memilih skema PKM KC (Karsa Cipta) mereka membuat sebuah Alat Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik Sebagai Solusi Penanganan Sampah Rumah Tangga. Mereka mengangkat permasalahan tentang sampah di Indonesia yang saat ini belum dikelola dengan baik. Tujuannya yaitu untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia dalam cakupan rumah tangga. Karena Melihat banyaknya sampah rumah tangga, membuat Salamat Hidayah dan teman-teman berfikir untuk mengangkat judul tersebut. Dalam pengerjaannya, alat ini sudah mencapai 82%. Pengerjaan alat ini agak sedikit terlambat, salah satu faktor penyebabnya adalah masalah finansial yang cukup lama di berikan melebihi jangka waktu yang sebelumnya sudah di janjikan.
Dapat berkontribusi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi karena mahasiswa diharuskan mejadi kreatif, generasi muda harus bisa peka terhadap perkembangan zaman, Ingin menyalurkan ide dan kreatifitas, dan Ingin membawa nama Politeknik Negeri Medan menjadi lebih baik adalah motivasi dari mereka untuk mengikuti PKM KC tersebut.
kerjasama tim yang baik dan solidaritas yang tinggi menjadi hal yang paling berkesan bagi mereka saat diwawancara oleh lpm neraca. “Semoga masyarakat dapat mengembangkan alat ini dan dapat mempergunakan alat ini sebaik-baik nya”. Paparnya terkait Harapan kepada masyarakat yang menggunakan alat ini.
“Kita sebagai generasi muda harus peka terhadap perubahan teknologi, harus siap menyongsong perubahan teknologi. Apabila mempunyai ide, silahkan salurkan ide tersebut karena itu termasuk kedalam prilaku membangun negeri tercinta yaitu Indonesia. Jika punya ide silahkan salurkan dan publikasikan agar orang tahu bahwa kita ikut berkontribusi dalam perkembangan teknologi”, tutupnya. (TPB/RUS)