Sukatani adalah band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang dikenal dengan gaya nyentrik dan semangat perlawanan dalam musik mereka. Band ini digawangi oleh Novi Citra Indriyati yang dikenal dengan nama panggung Twister Angel (vokalis) dan Muhammad Syifa Al Lufti yang dikenal dengan nama panggung Electroguy (gitaris sekaligus produser). Sejak debut mereka di Oktober 2022, Sukatani langsung mencuri perhatian dengan ciri khas unik, menggunakan topeng balaclava.
Pada 24 Juli 2023, mereka merilis album pertama berjudul Gelap Gempita. Musik mereka terinspirasi dari post-punk dan new wave ala 80-an, tetapi yang membuatnya berbeda dan unik adalah penggunaan dialek Banyumasan dalam lirik-liriknya. Selain menyajikan musik yang keren, mereka juga menyuarakan isu sosial, khususnya mengenai petani yang sering kali kurang dihargai.
Salah satu lagu dari album tersebut Bayar, Bayar, Bayar, baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial. Lagu ini menjadi viral di platform X (Twitter) pada awal Februari 2025 karena liriknya yang mengkritisi oknum kepolisian. Banyak warganet menggunakan lagu ini sebagai bentuk protes terhadap berbagai kasus dugaan penyimpangan dalam institusi kepolisian, termasuk pemerasan dan dugaan suap dalam proses perekrutan anggota.
Salah satu bait lirik lagu Bayar, Bayar, Bayar yang viral di platfrom media sosial dan menuai kontroversi:
“Mau bikin SIM, bayar Polisi,
Ketilang di jalan, bayar Polisi,
Touring motor gede, bayar Polisi,
Angkot mau ngetem, bayar Polisi,
Aduh aduh ku tak punya uang,
Untuk bisa bayar, Polisi.”
Tapi, pada 14 Februari 2025, lagu ini tiba-tiba hilang dari Spotify dan Instagram. Empat hari kemudian, Twister Angel dan Electroguy mengonfirmasi bahwa mereka telah menarik lagu tersebut. Lewat akun Instagram @sukatani.band, mereka juga meminta maaf kepada Kepolisian RI. Video permintaan maaf yang diunggah pada 20 Februari 2025 memperlihatkan ekspresi keduanya yang terlihat tegang, dan hal ini malah memancing diskusi lebih panas di media sosial.
Menurut Data & Democracy Research Hub di Monash University Indonesia, hebohnya lagu Bayar, Bayar, Bayar bermula dari unggahan TikTok. Bahkan, beberapa akun sempat mendorong agar Sukatani meminta maaf sebelum lagu tersebut benar-benar viral.
Walaupun sempat terjebak dalam kontroversi, Sukatani tetap lanjut berkarya. Pada 23 Februari 2025, mereka kembali naik panggung di konser Crowd Noise di Tegal, Jawa Tengah. Ini jadi bukti kalau mereka tetap eksis meskipun sempat menghadapi tekanan besar.
Dalam beberapa hari terakhir, dukungan untuk band punk Sukatani semakin deras setelah mereka menarik lagu Bayar, Bayar, Bayar, dari berbagai platform musik berbayar. Lagu yang berisi kritik terhadap “oknum” polisi ini sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa ada kesalahpahaman terkait kontroversi ini dan bahkan menawarkan Sukatani untuk menjadi duta Polri. Sementara itu, Bupati Purbalingga memberikan tawaran kepada salah satu personel band yang sebelumnya dipecat dari sekolah untuk kembali mengajar.
Namun, berbagai upaya tersebut tampaknya belum mampu mengubah pandangan warganet di media sosial, yang terus membahas kasus ini dan memberikan dukungan untuk Sukatani. (LT)
Referensi :