Medan | Neraca – Pada 2 Mei 2025, Kemendikti secara resmi mendeklarasikan Kampus Berdampak sebagai kelanjutan atau penyempurnaan dari program Kampus Merdeka. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjadikan perguruan tinggi dan mahasiswanya sebagai solusi yang nyata bagi masyarakat.
“Kampus Berdampak itu adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, publikasi, dan peringkat global, tapi juga kampus yang mentransformasi kehidupan masyarakat. Sehingga nantinya, program perguruan tinggi itu diharapkan menjadi pusat solusi yang nyata untuk masyarakat. Selain itu, perguruan tinggi juga diharapkan menjadi motor inovasi sosial dan ekonomi berkelanjutan, serta yang tidak kalah penting adalah menjadi mediator kolaborasi antarpihak,” ujar Dirjen Dikti, Khairul.
Dalam peluncuran Kampus Berdampak ini, terdapat 23 program kemahasiswaan di bawah naungan Saintek Berdampak:
- Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
- Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
- Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW)
- Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia Expo (KMI Expo)
- Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa)
- Abdidaya Ormawa
- Magang Berdampak (sebelumnya MSIB)
- Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI)
- National University Debate Competition (NUDC)
- Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON-MIPA)
- Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA Data)
- Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres)
- Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN)
- Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS)
- Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI)
- Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI)
- Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen, dan Keuangan (KBMK)
- Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM)
- Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK)
- Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Indonesia
(KKCTBN)
- Kontes Robot Indonesia (KRI)
- Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI)
- Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE)
Beberapa program dalam Kampus Berdampak ini merupakan kelanjutan dari Kampus Merdeka (MBKM), yaitu PPK Ormawa, P2MW, PKM, PIMNAS, dan Magang Berdampak yang merupakan pengembangan dari program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Adapun perbedaan utama antara Kampus Merdeka dan Kampus Berdampak terletak pada fokus pemecahan masalahnya. Kampus Merdeka memberikan kebebasan kepada mahasiswa dalam memilih metode pembelajaran, seperti MSIB, PMM, atau kegiatan lainnya di luar kampus yang relevan dengan program studi mereka agar dapat berkembang secara individu.
Sementara itu, Kampus Berdampak tidak hanya fokus pada pembelajaran atau pengembangan diri mahasiswa, tetapi juga menekankan pada hasil konkret dari kegiatan yang dijalani mahasiswa, agar dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. (IWM)
Referensi:
https://sevima.com/apa-itu-kampus-berdampak-perwujudan-transformasi-pendidikan-tinggi-di-indonesia/