Medan | Neraca – DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) Politeknik Negeri Medan (Polmed) mengadakan kegiatan Evaluasi 100 Hari Kinerja BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Polmed yang berlangsung di ruangan sekretariat DPM Polmed, Senin (12/6).
Tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana perkembangan program kerja BEM, program kerja apa saja yang telah terealisasikan, dan kendala-kendala apa saja yang dialami. Acara ini juga turut mengundang dari pihak UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan HMPS (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di Polmed dengan tujuan agar pihak-pihak tersebut dapat mengetahui juga bagaimana perkembangan BEM hingga saaat ini.
Evaluasi 100 Hari Kinerja BEM ini telah ditetapkan di Undang-Undang Dasar, yaitu dilaksanakan hanya sekali pada pertengahan periode guna memperbaiki kekurangan yang ada selama setengah periode yang telah berjalan agar lebih baik kedepannya. Akan tetapi terdapat kendala pada saat pelaksanaan acara ini, seperti penentuan tanggal pelaksanaan dengan pihak DPM dan pemberitahuan kepada pihak UKM dan HMPS yang juga terbilang mendadak. Sehingga pelaksanaan evaluasi ini tertunda selama 1 bulan dan juga jumlah undangan yang menghadiri acara ini sangatlah minim, tidak sesuai dengan harapan.
Meskipun penentuan tanggal mengalami kendala, tetapi acara tersebut berjalan dengan lancar. Salah satunya yaitu membahas tentang program kerja (progja) yang sudah terealisasikan dan telah mencapai 70-80%. Sedangkan progja yang belum terealisasikan diantaranya, Epilog BEM yang rencananya dibuat di bulan 7 akhir, Polmed Sehat yang dimulai tahun ini seperti gerak jalan yang diikuti seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Medan, seminar pendidikan, pertemuan sekretaris, Polmed Goes to School, Atkes Magazine yaitu majalah yang akan diterbitkan pada akhir periode mengenai permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh mahasiswa serta pengadaan studio musik. Jadi, total progja yang belum terealisasikan hingga saat ini berjumlah 7 progja.
Program kerja pengadaan studio musik merupakan salah satu progja yang cukup sulit dilaksanakan karna butuh jangka waktu yang panjang dan mungkin akan terselesaikan di periode berikutnya. Untuk tempatnya sendiri pengadaan studio musik akan ditempatkan di ruangan belakang panggung GSG (Gedung Serba Guna) Polmed dan progja ini bekerjasama dengan UKM Seni Budaya Polmed. Namun, untuk masalah dana bagi yang ingin memakai studio tersebut tidak usah khawatir, kerena penggunaan studio ini hanya mengutip dana seikhlasnya dan dananya dapat dimasukkan langsung ke dalam kotak yang disediakan di depan pintu masuk studio dan bentuknya seperti kotak amal. Uang hasil sumbangan penggunaan studio musik tersebut nantinya akan dialokasikan untuk perawatan alat musik studio.
Dari hasil rapat tersebut pihak BEM berharap seluruh kegiatan dan program kerja yang ada bisa terlaksana dengan baik dan sesuai harapan. “Setiap sendi-sendi organisasi di Polmed lebih aktif menciptakan produktivitas yang berkualitas dan saling bekerjasama agar dapat berjalan dengan baik”, ungkap Muhammad Qurays Akram menyampaikan harapannya. “Semoga kedepannya evaluasi dapat dilaksanakan lebih serius lagi”, tambah Sarah Sartika . (HM/WK)