Medan | Neraca – Insan Nasional Bestari Indonesia atau yang kerap diketahui sebagai INBI adalah organisasi kepemudaan yang aktif di bidang pendidikan dan sosial, yang melakukan berbagai kegiatan positif seperti bimbingan belajar gratis untuk anak-anak panti asuhan dan kegiatan bersama anak-anak penderita kanker.
Pada Minggu, 21 Juli 2024, INBI melaksanakan webinar pertamanya yang mengusung tema “How to Deal with Your Stress”. Acara ini dirancang secara khusus untuk memahami keadaan yang tengah dihadapi oleh generasi muda saat ini, terutama Gen-Z, yang sering menghadapi berbagai tantangan sosial dan emosional di era digital.
Ketua panitia webinar, Jihan Adinda, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Ia menyebutkan bahwa tema “How to Deal with Your Stress” dipilih karena sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi oleh banyak generasi muda saat ini. Tekanan yang datang dari berbagai aspek kehidupan, termasuk akademik, pekerjaan, dan media sosial, sering kali berdampak pada kesehatan mental mereka.
Jihan juga memberikan pesan motivasi yang kuat, dengan harapan bahwa peserta dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari webinar ini dalam kehidupan sehari-hari mereka untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mental.
Webinar dibuka oleh Ahmad Maulana Surbakti, pemateri yang memperkenalkan dirinya dan memberikan penghargaan kepada panitia serta peserta. Ahmad memulai sesi dengan menjelaskan secara rinci tentang stres, termasuk definisi dasar, serta perbedaannya dengan kecemasan dan depresi. Stres dijelaskan sebagai respons individu terhadap tekanan yang berasal dari lingkungan eksternal atau dari diri sendiri, yang dapat memiliki dampak positif atau negatif tergantung pada bagaimana individu tersebut mengelolanya.
Materi disajikan dengan cara yang interaktif, di mana Ahmad membahas tahapan stres, gejala, dan dampaknya secara menyeluruh. Penjelasan ini meliputi bagaimana stres dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti performa akademik, hubungan sosial, dan kesehatan secara umum.
Ahmad juga mengedukasi peserta mengenai teknik-teknik manajemen stres yang efektif. Beberapa strategi yang dibagikan mencakup partisipasi dalam aktivitas fisik di alam terbuka, melibatkan diri dalam hobi yang menyenangkan, serta teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam. Selain itu, peserta diberikan tips praktis untuk mengenali dan menangani stres dalam situasi sehari-hari, serta pentingnya mencari dukungan dari orang-orang terdekat jika diperlukan.
Webinar ini diakhiri dengan penekanan pada pentingnya tindakan nyata dalam mengelola stres. Ahmad mengajak peserta untuk menerapkan teknik yang telah dipelajari dan mengevaluasi dampaknya dalam kehidupan mereka. Sesi penutup memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan berbagi pengalaman mereka terkait manajemen stres. Peserta didorong untuk terus belajar dan mencari sumber daya tambahan guna mendukung kesehatan mental mereka.
Harapannya adalah peserta akan membawa pulang wawasan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan membantu mereka membangun strategi yang lebih baik dalam menghadapi stres di kemudian hari. (YSH)