Artikel ditulis oleh Agnes Anggriani Lumban Gaol
Feast selama ini dikenal dengan lagu-lagu rock antemik dengan tema-tema sosiopolitik. Namun, dalam singel terbarunya, mereka mencoba sesuatu yang baru. Band yang dikenal kritis terhadap isu sosial dan politik ini mengejutkan penggemarnya dengan sebuah lagu yang penuh kelembutan dan kasih sayang, jauh dari kesan garang yang biasanya mereka tampilkan.
Selain musiknya yang easy listening, lagu “Nina” dari Feast menjadi alasan mengapa lagu ini disukai banyak orang. Feast merilis “Nina” pada 30 Agustus 2024 lalu. Lagu ini merupakan singel ketiga dari album Membangun dan Menghancurkan. Dilaporkan oleh Genius, Membangun dan Menghancurkan terdiri atas 15 lagu yang terinspirasi dari perjalanan hidup masing-masing personel. Lagu tersebut berhasil mencapai 100 juta pendengar di Spotify, menjadi pencapaian luar biasa bagi band yang telah berkarier selama 12 tahun ini. “Nina” juga merupakan salah satu lagu yang sedang populer di media sosial dan menjadi yang paling populer di TikTok.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Instagram @ffeast, “Nina” diciptakan oleh gitaris Feast, Adnan, untuk anak perempuannya. Lirik lagu ini mengisahkan tentang kasih sayang seorang ayah kepada anaknya. Lagu “Nina” dibuka dengan gambaran Adnan yang harus berpisah dengan sang anak untuk manggung di luar kota. Ia tidak bisa menemani buah hatinya bermain setiap waktu karena kesibukannya sebagai seorang musisi. Meski sulit, hal itu juga dilakukan demi mencukupi kebutuhan sang anak agar tumbuh dengan baik di masa depan.
“Maaf atas perjalanan yang tidak sempurna. Namun, percayalah, untukmu kujual dunia.”
Penggalan lirik tersebut dapat dimaknai sebagai permintaan maaf orang tua yang tak bisa memberikan waktunya sepenuhnya kepada sang anak. Namun, satu hal yang perlu diketahui, orang tua rela mengorbankan apa pun demi kebahagiaan anaknya.
Yuk, simak lirik lagu “Nina” dari Feast!
Lirik lagu “NINA”. FEAST
Saat engkau tertidur
Aku pergi menghibur
Beda kota, pisah raga, bukan masalahku
Lihat wajahmu di layar, ku tetap bersyukur
Saat engkau terjaga
Aku ‘kan ada di sana
Sempatkan bermain dan bawakan cendera mata
Satu sampai lima tahun, cepat tak terasa
Segala hal kuupayakan untuk melindungi
Tunggu aku kembali lagi esok pagi
Tumbuh lebih baik, cari panggilanmu
Jadi lebih baik dibanding diriku
‘Tuk sementara ini aku mengembara jauh
Saat dewasa kau ‘kan mengerti
Saat engkau dewasa
Dan aku kian menua
Jika ku berpulang lebih awal, tidak apa
Berjumpa lagi di sana, aku tetap sama
Saat engkau teringat
Tengkar kita, manakala
Maaf atas perjalanan yang tidak sempurna
Namun percayalah, untukmu kujual dunia
Segala hal kuupayakan untuk melindungi (untuk melindungi)
Tunggu aku kembali lagi esok pagi (selalu janjiku pada dirimu)
Tumbuh lebih baik, cari panggilanmu
Jadi lebih baik dibanding diriku
Dan tertawalah saat ini selepas-lepasnya
Kar’na kelak kau ‘kan tersakiti
Aku tahu kamu hebat
Namun, s’lamanya diriku pasti berkutat
‘Tuk s’lalu jauhkanmu dari dunia yang jahat
Ini sumpahku padamu ‘tuk biarkanmu
Tumbuh lebih baik, cari panggilanmu
Jadi lebih baik dibanding diriku
‘Tuk sementara kita tertawakan berbagai hal
Yang lucu dan lara selepas-lepasnya
Saat dewasa kau ‘kan mengerti
Kar’na kelak kau ‘kan tersakiti
Saat dewasa kau ‘kan mengerti
Kar’na kelak kau ‘kan tersakiti