Perdagangan manusia di Kamboja terus menjadi ancaman nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi generasi muda yang mudah tergiur dengan tawaran pekerjaan dengan gaji tinggi. Pada tahun 2025, modus operasi sindikat perdagangan manusia menjadi semakin modern dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan media sosial untuk menjaring para korbannya.
Para korban pada umumnya adalah seorang individu muda yang berpendidikan perguruan tinggi. Mereka direkrut melalui iklan lowongan kerja palsu yang menjanjikan jabatan sebagai customer service atau pemasaran investasi. Setelah tiba di Kamboja, mereka akan dipaksa untuk bekerja di pusat-pusat tipuan online dan menjalankan prosedur penipuan investasi palsu. Korban yang gagal mencapai target yang telah ditetapkan sering kali dianiaya secara fisik maupun mental.
Kasus perdagangan manusia ini marak terjadi di kota-kota seperti Sihanoukville, Poipet, dan Bavet di Kamboja. Dari tahun 2020 hingga tahun 2023, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) telah mencatat sebanyak 267 kasus dugaan perdagangan manusia, 211 di antaranya termasuk pengiriman korban ke Kamboja.
Salah satu faktor penting yang mendorong penyebaran perdagangan manusia di Kamboja adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan modus penipuan kerja serta kurangnya pengawasan dari agen perekrutan tenaga kerja akan hal ini. Sindikat kriminal dengan pintar memanfaatkan celah ini dengan cara mengiklankan lowongan kerja palsu melalui media sosial. Setelah para korban tiba di Kamboja, mereka akan dipaksa bekerja di pusat-pusat penipuan online, dengan ancaman kekerasan jika mereka mencoba melarikan diri.
Melihat hal ini, pemerintah Indonesia dan Kamboja telah sepakat untuk bekerja sama dalam memberantas perdagangan manusia. Pada Maret 2024, kedua negara sepakat untuk meningkatkan pertukaran informasi migrasi, pengaturan perpindahan orang secara sah, dan penanganan kasus penipuan dokumen perjalanan. Selain itu, ASEAN mengadopsi “Declaration on Combating Trafficking in Persons Caused by the Abuse of Technology” untuk menangani kejahatan perdagangan manusia yang memanfaatkan teknologi.
Perdagangan manusia ke Kamboja menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan pada tahun 2025, dengan modus yang semakin kompleks dan memanfaatkan teknologi. Masyarakat, terutama generasi muda, harus waspada terhadap tawaran pekerjaan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Pemerintah dan lembaga yanga terkait harus memperkuat kerja sama internasional dan meningkatkan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah agar tidak terulang kasus-kasus serupa di masa yang akan datang.
Sumber :
https://www.cna.id/indonesia/kisah-kelam-perdagangan-manusia-di-balik-industri-judi-online-di-kamboja-26426
https://www.kompas.id/baca/internasional/2023/11/28/perdagangan-manusia-di-asia-tenggara-terus-memakan-korban
https://www.imigrasi.go.id/siaran_pers/2024/03/14/imigrasi-indonesia-dan-kamboja-bangun-kerja-sama-berantas-perdagangan-orang-dan-penyelundupan-manusia
https://www.kompas.id/baca/internasional/2023/11/28/perdagangan-manusia-di-asia-tenggara-terus-memakan-korban
https://sbmi.or.id/11-wni-di-kamboja-diduga-menjadi-korban-perdagangan-orang-sbmi-pertanyakan-komitmen-asean
https://jogja.imigrasi.go.id/imigrasi-indonesia-dan-kamboja-bangun-kerja-sama-berantas-perdagangan-orang-danpenyelundupan-manusia