Foto: instagram.com/ikateksipol
Medan | Neraca– Ikatan Alumni Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan (Ikal Teksipol) mengadakan acara 35thCarnaval Reuni Akbar Alumni Teknik Sipil Polmed, Sabtu (23/9), bertempat di Politeknik Negeri Medan. Acara ini merupakan acara puncak dari tiga rangkaian kegiatan Alumni Teksipol yang dimulai dari hari Jum’at (22/9).
Acara ini merupakan hasil pemikiran beberapa alumni setahun yang lalu. Tujuannya adalah membuat reuni dalam satu kesatuan karena selama ini kesatuan alumni hanya alumni dari Ikal Polmed, maka Teknik Sipil ingin membuat lebih detail dengan adanya acara reuni yang tidak terlepas dari Abang Galeo, alumni stambuk 1982,yang berusaha mengumpulkan 35 angkatan.
Acara ini diawali dengan kongres yang diadakan hari Jumat sebelum acara puncak. Pada kongres tersebut diadakan pemilihan ketua umum Ikatan Alumni Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan yang menjabat selama 3 tahun.
Acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional yang dibawakan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yaitu Bapak Eko Putro Sandjojo. Seminar ini bertujuan untuk membantu Politeknik Negeri Medan menaikan akreditasnya dan menurut informasi yang didapat, Polmed masih memiliki akreditas B. Kegiatan alumni pada sebuah perguruan tinggi seperti ini ternyata dapat menambah nilai untuk menaikan akreditas perguruan tinggi tersebut.
Bapak Eko Putro Sandjojo sendiri memiliki hubungan dengan beberapa alumni Polmed, yaitu Abang Galeo dan Mersedes yang sempat kuliah di Amerika dengan adanya kerjasama program mahasiswa luar negeri.
Kemudian puncak dari acara ini adalah 35thCarnaval Reuni Akbar Alumni Teknik Sipil Polmed yang bertemakan United By One (Menyatu untuk satu). Pada karnaval tersebut beberapa alumni menyumbangkan penampilan untuk hiburan, ada pula Band D’Wonders yang ikut serta memeriahkan acara tersebut. Di acara puncak ini juga dilakukan pelantikan serta pengukuhan pengurus Ikal Teksipol periode 2017-2020. Di lapangan parkir Gedung Z pun turutdisediakan banyak stand yang menjual berbagai macam makanan, barang dan arena bermain.
Di acara puncak ini hadir sekitar 600 orang dari seluruh Indonesia, misalnya dari Papua, Jakarta, Nias dan lain-lain. Panitia sangat puas dan senang dengan antusias yang sangat besar dari alumni dan berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut. Informasi reuni ini sudah disebar dari setahun yang lalu. Setiap angkatan memiliki jaringan komunikasi masing-masing sehingga distribusi informasi lebih mudah dilakukan.
Di samping kedatangan menteri, para pejabat seperti Gubernur Sumatera Utara juga diundang untuk mendampingi bapak menteri, lalu ada Bupati serta Walikota Medan yang turut diundang.
Kegiatan ini diswadayai oleh alumni, misalnya dari alumni yang bekerja di perusahaan PP yang berhasil mengumpulkan Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk kegiatan ini. Tidak hanya dari sana, bantuan kelompok kerja serta perorangan juga banyak berdatangan sehingga total dana yang terkumpul mencapai Rp. 400.000.000 (empat ratus juta rupiah).
Dengan antusias tersebut panitia tidak ingin mengecewakan para alumni yang banyak membantu dari segi dana, sehingga dana ini digunakan sebaik-baiknya. Dana yang terkumpul serta dari kas yang sudah ada akan digunakan untuk membangun kesekretariatan serta program-program yang direncanakan untuk perkembangan Politeknik Negeri Medan.
Setelah kegiatan ini, alumni dalam waktu dekat ini akan melakukan rapat untuk merencanakan program jangka panjang dan pendek.
Dari Teksipol sendiri berharap semoga jurusan-jurusan lain dapat mengikuti jejak Teksipol untuk membuat kegiatan atau wadah perkumpulan semacam ini karena banyak mahasiswa yang setelah lulus tidak membawa almamaternya. Misalnya program Binjai Smart City dari bagian alumni Polmed, tapi tidak terlalu terangkat karena tidak memiliki kesatuan alamamaternya. Kalau ada kesatuan alumni yang kuat perusahaan akan melirik lulusan Polmed yang dianggap punya kemampuan.
Di Polmed,masih hanya Jurusan Teknik Sipil yang membuat kegiatan seperti ini dan merupakan kegiatan alumni pertama. Tapi sesungguhnya Teknik Sipil juga terhitung terlambat karena setelah 35 tahun baru diadakan acara seperti ini.
“Sebenarnya ini merupakan kelalaian kita tapi jangan sampai berkelanjutan, dengan adanya artikel ini di Buletin Neraca semoga mengingatkan jurusan lain untuk membuat kegiatan seperti ini,” ungkap Bapak Ayub Saiful selaku Ketua Panitia Reuni Akbar 35 Tahun Teksipol,angkatan 1985.
“Dari kegiatan alumni kita bisa mencanangkan program-program yang mungkin dapat membangun sumatera utara menjadi lebih baik lagi. Contohnya teman-teman yang punya skill perencanaan yang bisa ditawarkan untuk pemerintahan. Contoh di Medan memiliki tingkat kemacetan yang cukup tinggi lalu kita punya produk untuk mengurangi kemacetan yang mau disumbangkan untuk Sumatera Utara sehingga membantu pemerintah untuk mengurangi kemacetan,” tambahnya.
Terakhir Bapak Ayub juga berpesan,semoga setiap alumni tidak lupa bahwa Politeknik Negeri Medan merupakan rumah kita dan mengajak setiap alumni untuk kembali berkumpul dan menjadi besar. (RP/WS)