(Foto by Ridho Ramadhan)
Medan | Neraca –Program Darmasiswa BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing) di Politeknik Negeri Medan untuk pertama kali dicetuskan oleh Dra. Ermyna Seri,M.Hum yang meupakan dosen Perbankan Syariah di Politeknik Negeri Medan (Polmed). Sebenarnya semenjak ia pulang dari warsawa Kanada tahun 2013/2014, ia sudah membuat proposal ke Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) terutama ditujukan kepada Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri untuk Polmed dapat menjadi perguruan tinggi yang menjalankan Program Darmasiswa RI. Kemudian sampai proposal tersebut diproses dan visitasi dari pusat langsung, mereka datang ke Medan melihat kelayakan dan kesiapan Polmed untuk dapat menerima Program Darmasiswa RI ini sehingga tahun 2017 Polmed sudah dapat menerima mahasiswa luar negeri.
Program Darmasiswa RI adalah program nasional yang diperuntukan untuk warga negara asing yang ingin belajar Bahasa Indonesia dan Kebudayaan Indonesia. Jadi program ini adalah program dari Kementrian dan Kebudayaan melalui Biro Perencanaan Kerjasama Luar negeri. Untuk perguruan tinggi penyelenggara Program Darmasiswa ini tidak semua mendapatkan kesempatan untuk menjalankan program BIPA. Dalam mendirikan program ini harus juga ada tenaga pengajar BIPA yang sudah dikirim ke luar negeri, artinya yang telah berpengalaman karena ia tahu bagaimana dalam menjalankan program pembelajaran dan pengajaran untuk penutur asing dikarenakan pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing ini berbeda dari sistem pengajaran pada umumnya. Untuk pengajar program BIPA di Polmed adalah Ibu Ermyna dan Ibu Ana Dewi. Ini ditujukan khusus untuk mahasiswa-mahasiwa asing yang materinya lebih diarahkan pada muatan-muatan kultur atau kebudayaan Indonesia. Contohnya bagaimana orang Indonesia saat memperkenalkan diri pada orang lain dan mereka juga diajarkan keterampilan budaya Indonesia.
Untuk di seluruh Indonesia peserta yang mengikuti program ini kurang lebih ada 631 yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk satu perguruan tinggi saja bisa 5-10 mahasiswa asing yang menjalankan program ini. Setiap perguruan tinggi dituntut mempromosikan perguruan tingginya agar diminati oleh mahasiswa asing yang akan belajar bahasa Indonesia dan kebudayaan di perguruan tinggi tersebut.
Di setiap negara yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Indonesia dapat berkesemptan mendaftarakan diri mereka melalui KBRI (Kedutaan besar Republik Indonesia) yang ada di sana dan mereka akan diseleksi interview di KBRI setempat. Setelah mereka dinyatakan layak dan lulus kemudian diusulkanlah ke Kemendikbud kerjasama luar negeri. Dalam mendapatkan program ini mereka melewati tahap seleksi tingkat nasional dan peserta yang ikut pun adalah mahasiswa yang berprestasi di negaranya.
Untuk mahasiswa asing yang saat ini berada di Polmed untuk mengikuti Program BIPA ini adalah Dostoni Oblonazar yang berasal dari negara Tajikistan. Dostoni sendiri adalah mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris dari Rusia yang telah mengantongi gelar Bachelor Of Arts di Universitas Negeri di Tajikistan yang bernama Pedagogial State University. (PASS)