Medan | Neraca – Program BDUM (Bantuan Dana Untuk Mahasiswa) tahun 2021 digelar kembali oleh BEM Politeknik Negeri Medan. Program ini berupa bantuan dalam bentuk dana yang bersumber dari mahasiswa dan akan diberikan kepada mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang membutuhkan.
Sosialisasi dan pengumpulan dana BDUM dimulai dari tanggal 1 Juni s/d 8 Juli 2021 yang diberitahukan melalui flyer dan ruang meeting online. Program ini memiliki berbagai tahapan seleksi bagi mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang ingin mengikutinya. Mulai dari pendaftaran dan pengiriman, seleksi berkas, pengumuman seleksi berkas, wawancara, pengumuman wawancara, hingga pemberian atau penyerahan BDUM kepada mahasiswa yang lolos.
BEM menargetkan dana BDUM yang terkumpul tahun ini lebih besar daripada tahun sebelumnya. Tujuannya, agar dapat membantu lebih banyak mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang kesulitan finansial. Dalam penyeleksian berkas BDUM, BEM Polmed akan mengkhususkan kepada mahasiswa yang belum pernah mendapatkan bantuan atau beasiswa, serta yang memiliki masalah finansial. Kemudian akan dibantu oleh Wakil Direktur 3 selaku Bidang Kemahasiswaan terkait data profil mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
Terkait kegiatan BDUM, salah satu mahasiswi Politeknik Negeri Medan yaitu Rika Sania Zendato memberikan tanggapannya, “Menurut saya, ide BEM untuk mengadakan BDUM ini bagus. Tetapi, untuk berkontribusi dalam kegiatan BDUM ini bisa dibilang setuju nggak setuju. Posisi saya berada di tengah-tengah. Alasannya, karena kita semua saling membiayai kuliahnya masing-masing dan saling merasakan terdampak pandemi. Meskipun begitu, saya tetap berkontribusi karena program ini sudah menjadi kesepakatan pihak kampus juga.
Saran saya, setelah nanti dana tersebut diserahkan kepada mahasiswa. Sebaiknya BEM melihat kembali dana yang sudah diberikan kepada mahasiswa sudah digunakan untuk apa saja. Kemudian, beri transparansi kepada mahasiswa Politeknik Negeri Medan mengenai dana tersebut. Agar kita yang sudah berkontribusi nggak bertanya-tanya, sebab dana tersebut telah terakomodasi dengan jelas.”
Meskipun kegiatan BDUM ini terdapat pro dan kontra di antara mahasiswa, akan tetapi mahasiswa Politeknik Negeri Medan hanya mengharapkan BEM bisa transparansi terhadap dana yang sudah dikumpulkan dan setelah diserahkan kepada mahasiswa. Tujuannya hanya satu, agar dana yang terkumpul tepat sasaran dan jelas untuk apa dan siapa.
“Saya berharap semoga dengan adanya program BDUM ini, memang menunjukkan bahwasanya BEM menjunjung jiwa sosial yang tinggi. Serta saya berpesan kepada mahasiswa yang kelak menjadi penerima BDUM ini, pergunakanlah dana tersebut dengan baik. Jangan membeli kebutuhan yang nggak seharusnya dibeli. Karena uang yang diberi kepada kalian termasuk amanah, maka gunakanlah dengan bijak,” sambung Rika saat memberikan harapan dan pesannya.
Riki Arnanda selaku Staff Adkesma yang bertanggung jawab atas program BDUM ini pun mengucapkan banyak terimakasih kepada mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang turut berkontribusi dan berpastisipasi. Riki juga mendoakan, semoga program ini bisa menjadi amal jariyah bagi teman-teman mahasiswa dan keluarganya. Tidak hanya itu, Riki pun berharap dengan adanya program BDUM dan tindakan ini moralitas bisa menjadi budaya yang turun-temurun sehingga bisa membantu mahasiswa lainnya yang mengalami masalah finansial. Dan Riki juga tidak lupa memberikan pesan kepada mahasiswa yang menerima BDUM, dia mengingatkan untuk mempergunakan dana ini sebaik-baiknya dan mudah-mudahan bisa membantu masalah finansial teman-teman sekalian. (PC/AH/RA)
Ilustrator: VV