Medan | Neraca – LPM Suara USU telah melaksanakan kegiatan pelantikan dan serah terima jabatan pada (26/9/2021), secara luring di Gedung Sanjungan Melayu Lt. II,Kec.Tj Sari, Kota Medan, Sumatera Utara dan daring melalui Zoom Clouds Meeting dimulai pada pukul 10.00 WIB s/d 14.00 WIB. Acara ini di hadiri oleh Wakil Rektor USU Dr.Muryanto Amin, S.Sos., M.Si, Alumni Suara USU, , Koordinator UKM Jurnalistik dan LPM se-Kota Medan.
Adapun Muhammad Fadlan Amri dari Ilmu Kesejahteraan Sosial (FISIP), Stambuk 2019, selaku Pimpinan Umum LPM Suara USU periode 2021/2022 mengatakan kesannya selama proses seleksi hingga dilantik. Fadlan mengaku prosesnya sangat perjuangan sekali. Mulai dari Mubes (Musyawarah Besar) sampai pukul 03.00 WIB hingga subuh tidak tidur. Karena sibuk mematangkan ide-ide. Namun, setelah dilantik rasanya lega.
“Jumlah yang dilantik di periode ini terdapat 76 orang, dari yang mendaftar dan magang. Karena sebelum dilantik jumlah mereka terdapat ratusan, akan tetapi seleksi alam juga berlangsung,” tambah Fadlan.
LPM SUARA USU mengunsung tema, ”Meniti Literasi di Tengah Pandemi” dikarenakan Muhammad Fadlan Amri dan Staff Suara USU lainnya adalah Pers Mahasiswa yang khusunya juga bekerja di portal berita. Mereka menyadari dan melihat teman-teman semua sangat malas membaca, semangat membaca sangat kurang. Padahal dengan membaca lebih memiliki insigment lebih luas lagi, pemahaman yang lebih matang dan pemikiran yang lebih dewasa. Tapi, teman-teman khususnya di USU sangat kurang literasinya. Jadi Muhammad Fadlan dan rekan-rekan Suara USU ingin teman-teman menjadi pencetus inisiatif untuk meningkatkan literasi.
Dalam masa kepengurusannya, Muhammad Fadlan Amri selaku Pemimpin Umum dari LPM SUARA USU juga menyampaikan program kerja unggulan yang akan ditempuhnya selama satu periode ke depan yaitu Ultrafest (Ulang Tahun Suara USU Festival). Dapat diadakan dengan melibatkan lebih dari 300 peserta dari seluruh Indonesia, bekerjasama dengan 30 LPM seluruh Indonesia, dan dapat bekerjasama dengan korporet-korporet yang dapat menambah pengalaman untuknya dan teman-teman.
Walaupun keadaan yang masih dalam masa pandemi dan kegiatan yang berlangsung juga terdapat batasan Muhammad Fadlan Amri mengatakan, “Pers Mahasiswa tidak boleh tertutup pemikirannya, tidak boleh konservatif, harus inovatif, harus terbuka, harus modern. Jadi, ketika ada daring jangan menjadi sebuah tantangan, tetapi jadikan sebuah kemudahan. Dengan daring ini jangan diambil dari sudut pandang kesusahannya tetapi diambil dari sudut kemudahannya. Kita dapat lebih maju dengan metode daring ini.”
Harapan Muhammad Fadlan Amri adalah dapat kembali ke era kejayaan Suara USU. Perlahan tapi pasti harus tetap inovatif, bersinergi dan harus tetap berjuang bersama lagi.
“Pesan saya yaitu pers mahasiswa harus inovatif, terbuka, semakin bersinergi bersama, tidak boleh konservatif, tidak boleh tertutup dengan ide-ide baru. Pers mahasiswa harus bisa menjadi pencetus gerakan. Biasanya gerakan mahasiwa beraksi turun di jalan. Pers mahasiswa dapat membungkus dengan hal-hal yang baru. Inii yang diharapkan dari kru baru dapat membungkus hal-hal itu. Pers mahasiswa kita tetap modern, kita tetap progresif tapi tidak melupakan hal-hal nasionalisme. Yang diharapkan dari Pers mahasiswa itu adalah hal-hal nasionalismenya,” tandasnya. (SAS/RAB)