Medan | Neraca – Dunia perdebatan tak pernah kehilangan eksistensinya di mata publik, kegiatan adu argumentasi dengan tujuan untuk mencapai kemenangan ini memang sangat menarik untuk disaksikan. Tentu, publik juga tak asing dengan dunia debat. terkadang debat sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat, debat formal calon presiden dan wakil presiden contohnya.
Bertemu dengan Kemi Suranta Tarigan, seorang Mahasiswa aktif jurusan Hukum Universitas Sumatera Utara. Kemi adalah salah satu anak muda yang aktif dalam bidang debat, ia mulai tertarik pada debat sejak memasuki SMP, lalu mulai berpastisipasi mengikuti kompetisi saat duduk di bangku SMK dan masih aktif hingga saat ini. Dengan banyaknya prestasi Kemi di bidang debat, seperti memenangkan Lomba Debat Nasional sebanyak 7 kali, Lomba Debat Kampus sebanyak 2 kali, Best Speaker Nasional 2 kali, Best Speaker skala Kampus 2 kali, tak disangka-sangka ternyata Kemi adalah lulusan SMK Teknik Elektro. “Saya orangnya memang suka ngomong dan di SMK dulu saya juga berpartisipasi dalam kompetisi debat. Dari saat itu, saya merasa ini menjadi salah satu kemampuan yang bisa saya ‘jual’ sehingga mulai dari saat itu saya tertarik untuk meningkatkan kemampuan debat saya,” cerita Kemi saat diwawancarai secara online dengan LPM Neraca (22/05).
Kemi juga menceritakan bagaimana persiapannya ketika mengikuti perlombaan kepada LPM Neraca, “untuk persiapan biasanya mempersiapkan mental terlebih dahulu, baru kita akan mulai diskusi dengan tim dan juga dengan senior. Jika lombanya dari MDC, dalam waktu yang diberikan kita akan menyusun mosi perdebatan untuk didebatkan nantinya jadi, persiapannya juga akan cukup panjang.”
MDC atau Meriam Debating Club adalah organisasi debat hukum yang ada di internal fakultas Hukum USU. Kemi menjelaskan, bahwa ia memiliki minat besar terhadap MDC karena menurutnya dunia debat dan perorganisasian dapat mewadahi dan membentuknya sebagai debater yang handal, “saat saya masuk sebagai anggota MDC, saya memiliki inspirasi. Inspirasi saya adalah seorang coach bernama Mikhael yang juga merupakan rekan tim debat pertama saya sebagai delegasi FH USU. Beliau sosok debater yang handal dan kaya akan teori dan substansi hukum, tidak hanya mengedepankan kelihaian dalam berbicara.”
Menurut Kemi, MDC mempunyai banyak peran penting dalam keberhasilannya mengikuti banyak lomba, “untuk latihan debat puji Tuhannya di MDC FH USU kita dibimbing mulai dari diskusi sampai pada kompetisi berlangsung, sehingga akan banyak sekali diskusi dengan kakak-abang coach MDC dan rekan tim, untuk latihan pribadi saya biasanya berlatih berbicara depan cermin. Informasi kompetisi debat biasannya saya dapatkan dari MDC dan juga instagram,” ujarnya.
Dalam memanajemen waktu untuk kuliah, organisasi, dan latihan debat, Kemi biasanya menyusun waktu terlebih dahulu dalam satu minggu sehingga bisa melihat prioritas, karena menurutnya kuliah adalah prioritas utama. Organisasi, dan debat hanya pendukung kemampuan diri. Kebanyakan aktivitas debat dan organisasi biasanya Kemi lakukan di luar jam kuliah sehingga tidak menganggu kegiatan kuliah. Namun, dibeberapa kesempatan, seperti kompetisi debat di luar kota terkadang membuat Kemi kewalahan. Untungnya, Kemi mempunyai teman yang mau membantunya dalam membagi dan mengajari materi yang tertinggal.

Baru-baru ini, Kemi berhasil memenangkan juara 2 Lomba Debat Nasional ILDC FH UI 2023. Dalam wawancaranya, Kemi merasa sedikit kecewa karena tidak dapat menggapai predikat tertinggi. Namun, di sisi lain, ia juga bersyukur karena sudah berada di titik di mana ia berhasil menjadi Best Speaker bersama rekan se-timnya. Kemi merasa bahagia sekaligus bangga kepada dirinya sendiri dan tim. Untuk kedepannya, Kemi akan mengikuti kompetisi debat PPATK, di mana sebelumnya ia dan tim sudah lulus 6 besar KTI tingkat nasional dan akan berangkat pada tanggal 6 ke Jakarta untuk melakukan kompetisi debat. Kompetisi ini juga akan menjadi kompetisi debat Kemi yang terakhir, setelahnya ia akan fokus pada dunia perkuliahan.
Kesulitan Kemi selama mengikuti perlombaan adalah dirinya sendiri yang terkadang malas untuk meriset mosi, juga teman-teman yang ada di arena sikapnya lebih lembut dibandingkan dengan Kemi yang asli dari Sumatera Utara, “saya bicara saja sudah seperti marah marah, tapi ini juga yang menjadi evaluasi bagi saya untuk bisa belajar dan memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.”
Prinsip Kemi dalam hidup adalah, “cukup jalani, nikmati, dan syukuri. Jadi, jalani saja dulu, nikmati, dan syukuri. Kalau jatuh atau gagal kita coba lagi karena pasti akan ada waktu indah untuk dinikmati. Intinya, semangat dan pantang menyerah.”
“Selalu optimis dan percaya diri dengan kemampuan diri, jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena kita punya sisi terbaik masing-masing. Juga, jangan pernah puas dengan apa yang dicapai, syukuri dan tetap berlatih!”
Terakhir, Kemi membagikan pesan untuk pembaca website LPM Neraca yang ingin mencoba atau tertarik pada dunia debat, “jangan pernah merasa kecil. Terkadang, kita sendirilah yang membuat batasan untuk diri kita. Bercita-citalah yang tinggi dan berusaha untuk terus mencapainya. Jangan terlalu menerima mentah-mentah pandangan orang, kita berharga dan sangat berharga dari versi terbaik kita.”(YSH)