Medan | Neraca — Tiga mahasiswa lintas program studi Politeknik Negeri Medan yang tergabung dalam Tim Social Project Innovillage yang diselenggarakan oleh Telkom Indonesia dan BUMN, menciptakan inovasi untuk membantu mewujudkan Indonesia bebas stunting. Mereka adalah Yesica Stephany Simbolon (Perbankan), Riska Aini Putri (Teknik Rekayasa Perangkat Lunak), dan Yosefin Deutro Aritonang (Teknik Rekayasa Multimedia Desain Grafis).
Ketua Tim, Yesica Stephany Simbolon, menjelaskan bahwa aplikasi yang diberi nama SNINCER ini dirancang sebagai solusi digital untuk membantu masyarakat dalam mencegah dan menurunkan angka stunting. “Aplikasi SNINCER ini merupakan inovasi yang kami kembangkan agar masyarakat, khususnya para ibu dan keluarga, lebih sadar serta teredukasi tentang pentingnya pencegahan stunting. Kami melihat masih tingginya angka kasus stunting di beberapa daerah, termasuk di Desa Badan Sergan,” ujar Yesica pada Senin (20/01).
Lebih lanjut, Yosefin Deutro Aritonang, salah satu penggagas aplikasi ini, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menangani permasalahan stunting. “Berkolaborasi adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia bebas stunting. Melalui SNINCER, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak masyarakat untuk bersama-sama mencegah stunting sejak dini,” ujar Yosefin.
Dalam pengembangannya, proyek ini dibimbing oleh dosen pembimbing Nurhaflah Soraya, S.E., M.Si., CertSF, CERA. Selain itu, aplikasi SNINCER mendapatkan bimbingan intensif dari mentor-mentor dari SRE Indonesia, yakni Muhammad Abdul Hadi dan Khairul Rizki. Kolaborasi tersebut memungkinkan tim untuk memaksimalkan potensi aplikasi dengan menghadirkan berbagai fitur inovatif, di antaranya resep makanan sehat, data grafik perkembangan anak dan ibu, serta fitur reward.
Aplikasi ini juga melibatkan sejumlah ahli, termasuk dr. HJ. Juliana, Mked. Ped. SpA. (Dokter Spesialis Anak), Athiyah Silalahi, S.Tr. Keb, serta dr. Bunga Tiara Dita, M.K.M. Selain itu, berbagai organisasi dan instansi seperti CMR-PKBI Sumut dan BKKBN Sumatera Utara turut berperan dalam proses kolaborasi ini.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, tim SNINCER optimistis aplikasi ini dapat berkontribusi dalam mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak. “Kami percaya bahwa dengan pemanfaatan teknologi dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, upaya untuk menekan angka stunting di Indonesia dapat tercapai,” ungkap Riska Aini Putri.
Melalui aplikasi SNINCER, diharapkan kesadaran masyarakat akan bahaya stunting dapat meningkat secara signifikan, terutama di daerah-daerah dengan angka stunting yang masih tinggi. Selain itu, inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus bergerak dan berkarya dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Dengan demikian, Indonesia Bebas Stunting bukan lagi sekadar wacana, tetapi sebuah kenyataan yang dapat diwujudkan bersama.
(YSH)


