Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
  • Beranda
  • Kampus
    • KEMA
    • BEM
    • DPM
    • LPM
    • UKM
    • HMPS
  • Umum
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Ekonomi
  • Publikasi
    • Buletin
    • Majalah
  • Opini
  • Tips dan Trik
  • Tentang Kami
Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
PORTAL BERITA
  • Beranda
  • Kampus
    • KEMA
    • BEM
    • DPM
    • LPM
    • UKM
    • HMPS
  • Umum
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Ekonomi
  • Publikasi
    • Buletin
    • Majalah
  • Opini
  • Tips dan Trik
  • Tentang Kami
Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
LPM Neraca
Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
Beranda Umum

RUU KUHAP Tuai Pro Kontra, Lima Isu Ini Jadi Sorotan Publik

lpmneraca oleh lpmneraca
Maret 30, 2025
dalam Umum
0 0
0
491
PENONTON
Share on FacebookShare on Twitter

Pada 27 Maret 2025, Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, mengumumkan bahwa Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) akan dibahas di Komisi III bersama pemerintah. Ia telah berkoordinasi dengan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengenai agenda pembahasan tersebut. Menurut rencana, pembahasan resmi akan dimulai pada awal masa sidang berikutnya, setelah masa reses DPR yang berlangsung dari 26 Maret hingga 16 April 2025. Pemerintah menargetkan penyelesaian pembaruan RUU KUHAP pada akhir tahun 2025. Menteri Hukum dan HAM menyatakan bahwa revisi ini bertujuan untuk memperbaiki sistem peradilan pidana di Indonesia dengan mengakomodasi prinsip-prinsip keadilan dan hak asasi manusia (HAM) yang lebih kuat.

Pada 20 Maret 2025, Komisi III DPR RI menggelar konferensi pers dan mengumumkan bahwa draf serta naskah akademik RUU KUHAP telah dipublikasikan di situs resmi DPR.  Meskipun pemerintah optimistis dengan revisi KUHAP, beberapa pihak justru menilai bahwa draf RUU yang beredar sejak 17 Februari 2025 mengalami kemunduran serta memiliki sejumlah kelemahan yang dapat mengancam hak asasi manusia serta prinsip keadilan. Berikut lima poin utama yang menjadi sorotan:

  1. Jaminan Perekaman CCTV dalam Pemeriksaan dan Penahanan

Pasal 31 ayat (2) RUU KUHAP menyebutkan bahwa pemeriksaan tersangka direkam melalui CCTV, tetapi sifatnya tidak wajib. Hal ini menimbulkan celah bagi pelanggaran hak tersangka. Selain itu, tidak ada kewajiban pemasangan CCTV di tempat penahanan, serta rekaman CCTV dikuasai oleh penyidik tanpa mekanisme checks and balances yang jelas. Koalisi menilai bahwa rekaman ini seharusnya dikelola oleh lembaga independen agar dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan.

  1. Perlindungan Hak Kelompok Rentan

Hak-hak kelompok rentan dalam Pasal 137-139 tidak memiliki mekanisme operasional yang jelas. Ketentuan ini hanya mencantumkan hak tanpa menjelaskan cara pemenuhan dan penegakannya. Selain itu, tidak ada pihak yang secara tegas bertanggung jawab atas pemenuhan hak tersebut, sehingga berisiko menjadi regulasi yang hanya bersifat simbolis.

  1. Peran Advokat yang Lemah

RUU KUHAP masih membatasi peran advokat dalam pembelaan hukum. Pasal 33 menyebutkan bahwa advokat hanya dapat melihat dan mendengar dalam pemeriksaan, tanpa bisa berpartisipasi aktif. Selain itu, Pasal 197 ayat (10) memungkinkan penuntut umum memanggil saksi tambahan, sementara advokat tidak memiliki kesempatan yang sama. Pembatasan lainnya terdapat dalam Pasal 142 ayat (3) yang melarang advokat memberikan pendapat di luar pengadilan terkait kliennya, yang bertentangan dengan kebebasan advokat dalam menjalankan profesinya.

  1. Syarat Penahanan yang Karet

Pasal 93 ayat (5) memperluas alasan penahanan dari tiga menjadi sembilan, dengan beberapa alasan yang subjektif seperti “menghambat proses pemeriksaan” atau “tidak bekerja sama dalam pemeriksaan.” Hal ini berisiko disalahgunakan oleh penyidik dan bertentangan dengan prinsip hukum yang memberikan hak ingkar bagi tersangka atau terdakwa. Selain itu, tidak ada standar objektif dalam penentuan penahanan, yang dapat membuka peluang penyalahgunaan wewenang.

  1. Kesalahan dalam Konsep Restorative Justice

RUU KUHAP masih salah memahami konsep restorative justice (RJ) dengan menyamakannya dengan diversi. RJ bertujuan memulihkan korban, tetapi dalam RUU ini justru dijadikan mekanisme penghentian perkara tanpa pengawasan yang jelas. Penangguhan tuntutan diberikan kepada penyidik, bukan penuntut umum, yang dapat membuka celah penyalahgunaan wewenang dan intimidasi terhadap korban untuk menerima penyelesaian di luar pengadilan.

Berdasarkan catatan tersebut, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pembaruan KUHAP mendesak agar revisi RUU KUHAP dilakukan dengan memperkuat prinsip due process of law serta hak asasi manusia. Tanpa perbaikan substansial, regulasi ini dinilai lebih banyak menimbulkan masalah daripada memberikan solusi dalam sistem peradilan pidana di Indonesia.

Beberapa organisasi HAM serta para pakar hukum juga mengkritik kemungkinan adanya perluasan kewenangan aparat penegak hukum yang bisa berdampak pada penyalahgunaan kekuasaan. Mereka menyoroti perlunya aturan yang lebih ketat dalam mengatur kewenangan penyidik dan jaksa agar tidak terjadi penyimpangan dalam praktik hukum. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tetap mengawal pembahasan RUU ini agar perubahannya tidak merugikan hak-hak individu. (ALG)

 

Refrensi:

https://nasional.kompas.com/read/2025/03/27/13321391/ruu-kuhap-bakal-dibahas-di-komisi-iii-habiburokhman-sudah-koordinasi-dengan

https://www.tempo.co/politik/ruu-kuhap-baru-ditargetkan-rampung-pada-akhir-tahun-2025-1224750

https://www.hukumonline.com/berita/a/draf-ruu-kuhap-dinilai-mundur-dan-berpotensi-langgar-ham-lt67b8093cc8583/

https://icjr.or.id/cek-kosong-pembaharuan-kuhap/

https://www.tempo.co/hukum/ruu-kuhap-dibahas-setelah-lebaran-koalisi-masyarakat-sipil-untuk-pembaruan-kuhap-soroti-sejumlah-pasal-1225949

 

Tag: isukontrakuhapproruu

Terkait Pos-pos

Umum

Pekan Kuliner Khas IV 2025 Hadirkan Rasa Halal, Aman, dan Sehat di Jantung Kota Medan

oleh lpmneraca
Juli 6, 2025
0

Medan | Neraca – Jalan Mesjid Raya Medan kembali diramaikan oleh antusiasme masyarakat dengan hadirnya Pekan Kuliner Khas IV 2025...

Baca lebih lanjut

SABI Project Menyerukan Kesadaran untuk Menjaga Lingkungan Lewat BumiKita Fest 2025

Juni 6, 2025

LPM Dinamika Sukses Gelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar ke XV

Mei 26, 2025

LPM Suara USU Gelar Workshop“Dasar-Dasar Desain Digital“ Bersama Pemateri Nadira Natalie Kuechler

Mei 26, 2025

UKM LPM Teropong Sukses Selenggarakan PJTD 2025 di Fakultas Pertanian UMSU

Mei 18, 2025

Wajib Kantongi SKK untuk Jurnalis Asing, Ancaman Baru bagi Kebebasan Pers?

Mei 11, 2025

Popular Posts

BEM

BEM Politeknik Negeri Medan Gelar “LADIES: Empowerment and Entrepreneurship Day” untuk Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Kewirausahaan

oleh lpmneraca
Oktober 19, 2025
0

Medan | Neraca – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Medan (Polmed) melalui Kementerian Pergerakan dan Pemberdayaan Perempuan sukses menyelenggarakan...

Baca lebih lanjut

BEM Politeknik Negeri Medan Gelar “LADIES: Empowerment and Entrepreneurship Day” untuk Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Kewirausahaan

Mahasiswa Polmed Ciptakan PeBaDain, Alat Pendeteksi Banjir Berbasis IoT Bertenaga Surya dengan Notifikasi Aplikasi

Ketua BEM Polmed Akui Kesalahan dan Siap Mundur, KEMA Politeknik Negeri Medan Gelar Konsolidasi Bahas Pertanggungjawaban

UKM Drone dan Aeromodeling Resmi Lantik Pengurus Baru Periode 2025/2026

Career Hallway 4.0 Hadir Sebagai Ruang Inspiratif Bagi Anak Muda untuk Mempersiapkan Karier Impian

LPM Neraca Sukses Gelar Exvo Art Exhibition x WE CITA 2025 Mempertemukan Seni dan Jurnalistik

Muat Lebih Banyak


Popular Posts

Kekecewaan Cinta dalam Lagu ‘I Don’t Love You’ dari My Chemical Romance

oleh lpmneraca
Maret 15, 2024
0

Birds of a Feather Karya Billie Eilish Ungkapkan Cinta yang Obsesif dan Posesif

oleh lpmneraca
Juli 17, 2024
0

Drunk Text by Henry Moodie: Mengungkap Perasaan Cinta Dalam Diam dan Ketakutan Friendzone

oleh lpmneraca
Februari 20, 2024
0

LPM Neraca

© 2024 LPM Neraca Polmed

Contacts

Follow Us

Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
  • Beranda
  • Kampus
    • KEMA
    • BEM
    • DPM
    • LPM
    • UKM
    • HMPS
  • Umum
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Ekonomi
  • Publikasi
    • Buletin
    • Majalah
  • Opini
  • Tips dan Trik
  • Tentang Kami

© 2024 LPM Neraca Polmed

Selamat Datang Kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi?

Buat Akun Baru!

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua bidang diisi. Masuk

Dapatkan kembali kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk

Tambahkan Daftar Putar Baru