Medan | Neraca – Kegiatan Pembinaan Mental, Fisik, dan Disiplin (Bintalfisdis) merupakan pelatihan rutin tahunan yang diadakan Politeknik Negeri Medan sebagai pengganti ospek yang biasanya diadakan oleh universitas lain kepada mahasiswa barunya. Setiap tahunnya, Politeknik Negeri Medan mengirim ribuan mahasiswanya ke Rindam I/BB Siantar untuk mengikuti Bintalfisdis selama seminggu. Bahkan sertifikat Bintalfisdis ini dijadikan syarat wisuda di kampus ungu tersebut.
Namun, kegiatan yang seringkali menjadi rutinitas Politeknik Negeri Medan tersebut sempat tiada di masa mahasiswa angkatan 2019. Dengan peniadaan ini, pihak kampus menggantikan Bintalfisdis dengan pelatihan yang hampir serupa bertajuk PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) dan diadakan di lingkungan kampus selama 4 hari. Banyak yang sempat mempertanyakan hal ini karena angkatan-angkatan sebelumnya merasa Bintalfisdis sangat berkesan dan akan lebih baik apabila kegiatan itu tetap diadakan.
Satu semester berselang angkatan 2019 memasuki kegiatan perkuliahan, pandemi mewabah di Indonesia, termasuk Sumatera Utara. Maka, perkuliahan dialihkan ke metode daring. Sehingga mahasiswa baru angkatan 2020 tidak mendapatkan ospek secara luring, baik Bintalfisdis maupun PKKMB. Hampir di penghujung semester ganjil TA. 2020/2021, mahasiswa dikagetkan oleh surat yang diduga keputusan jadwal keberangkatan Bintalfisdis mahasiswa baru angkatan 2020. Dalam surat bernomor B/73/I/2021 yang dikeluarkan tanggal 15 Januari 2021 tersebut, tertera jadwal pemberangkatan mahasiswa yang dibagi dalam beberapa gelombang. Oleh karena itu, muncul banyak pertanyaan, “Dapatkah Bintalfisdis diadakan di keadaan social distancing seperti saat ini?”
Beberapa hari berselang beredarnya surat itu, Direktur Politeknik Negeri Medan mengeluarkan surat edarannya. Dalam surat yang dikeluarkan tanggal 29 Januari 2021 itu pihak kampus menyatakan bahwa surat yang sebelumnya beredar dengan mencantumkan nama instansi dan jadwal keberangkatan diklarifikasi tidak valid. Mengingat surat tersebut tidak diedarkan melalui website resmi Politeknik Negeri Medan.
“Benar bahwa Polmed mengajukan kegiatan ini. Namun belum ada jawaban resmi dari pihak Rindam terkait apakah kegiatan ini bisa dilaksanakan atau tidak,” ujar Ibu Delisma selaku Direktur III Bidang Kemahasiswaan saat diwawancarai.
Pihak kampus menghimbau mahasiswa lebih bijak lagi dalam mencerna informasi yang beredar di dalam kampus dan tetap mengecek keaslian informasi dari website resmi www.polmed.ac.id atau pihak-pihak yang dapat mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut. (MII/AFS)