Medan | Neraca – Dewan Perwakilan Mahasiswa telah menggelar Konferensi Mahasiswa II (KOMA II) Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Medan (KEMA Polmed) di Gedung Serbaguna Politeknik Negeri Medan pada Kamis, 20 Januari 2022 pukul 09.30 WIB s/d 16.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh rekan-rekan DPM, BEM, HMPS, UKM, dan LPM Neraca.
Adapun agenda yang dibahas dalam kegiatan ini yaitu :
- Laporan pertanggung jawaban Badan Eksekutif Mahasiswa Periode 2020/2021.
- Pelantikan presiden mahasiswa dan wakil presiden Mahasiswa terpilih periode 2021/2022.
Presidium tetap di KOMA II ini yaitu Agung Pramono sebagai Presidium I dari DPM, Tio Robila Hidayat sebagai Presidium II dari HMPS MI dan Dessy Fitri Wulandari sebagai Presidium III dari UKM-LPM Neraca.
Kegiatan ini diawali dengan pembacaan doa, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Politeknik Negeri Medan, dan Totalitas Perjuangan serta konsolidasi kehadiran Ormawa Politeknik Negeri Medan.
Pada agenda pertama yakni Laporan Pertanggung Jawaban Badan Eksekutif Mahasiswa periode 2020/2021 berlangsung secara khidmat. Peserta yang hadirpun turut antusias mendengarkan salah satu yang menjadi perhatian yaitu tentang progja unggulan mereka di periode 2020/2021 yakni Gerai Mahasiswa yang bisa dikatakan terwujud bukan berhasil. Laksamana Bintang mempertanyakan, “Mengapa progja tersebut dikategorikan terwujud bukan berhasil?”
Farouzi Zufri Lubis pun menjawab, “Progja tersebut dikategorikan terwujud bukan berhasil, karena berdasarkan kalkulasi penilaian kinerja kami”.
Setelah melewati beberapa tahapan, agenda dilanjutkan dengan Pelantikan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa periode 2021/2022. Serta sumpah jabatan yang dipimpin langsung oleh Laksamana Bintang sebagai Ketua Umum DPM Polmed.
Dalam wawancaranya seusai dilantik Muhammad Siddiq Al-Hafiz dan Ricky Arnanda menyampaikan perasaannya mereka merasa senang dan gundah. Senang karena jerih payah selama ini untuk proses seleksi dan recruitment telah berhasil melewatinya. Namun ini bukan hanya sebentar, ini adalah langkah awal untuk ke depannya yang lebih juram lagi, lebih banyak tanggung jawab. Bukan hanya tanggung jawab konstitusional, tapi juga tanggung jawab moralitas yang dipertaruhkan.
Selain itu mereka juga memaparkan apa saja dan mengapa mereka mengambil progja tersebut sebagai progja unggulan.
“Kami memiliki 3 progja utama yakni PORSI (Politeknik Berkreasi), lalu ada juga beasiswa BEM Polmed dan yang terakhir itu ada pengabdian, yang nantinya ditujukan ataupun objeknya yaitu mahasiswa Polmed. Kami memlilih progja ini sebagai progja unggulan, karena urgensi kami melihat dari skala prioritas apa yang akan kita benahi saat ini. Jadi kami lebih terfokus ketiga itu dan sisanya nanti akan kami kembangkan,” tegas Presma dan Wapresma.
Mereka juga optimis bisa sukses dan mampu beradaptasi dengan segala keadaan yang terjadi.
Di akhir wawancara Muhammad Siddiq Al-Hafiz dan Ricky Arnanda selaku Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa periode 2021/2022 menyampaikan harapan dan pesan untuk BEM dan KEMA Polmed ke depannya.
“Semoga optimis dan mampu beradaptasi pada perkuliahan hybrid ini. Selain itu kami berharap agar kita dapat menanamkan dan menerapkan solidaritas, loyalitas serta semangat dan kerja keras demi kemajuan KEMA Polmed. Kami juga akan mengakselerasi kemajuan-kemajuan BEM ke depannya. Kami akan coba memajukan KEMA, mempererat lagi tali silaturahmi antar KEMA bukan hanya terhubung dari kerjasama tapi juga hubungan omnisional kedepannya,” pungkasnya.
Kemudian, sebagai agenda penutup dari KOMA II dilakukan sesi foto bersama oleh rekan-rekan mahasiswa KEMA Politeknik Negeri Medan. (RUS/MHD)