Shorinji Kempo adalah seni bela diri yang berasal dari negeri Sakura, Jepang. Meski berasal dari Jepang, seni bela diri ini telah dikenal hingga berbagai Negara di dunia, termasuk Indonesia. Kempo di Indonesia, dinaungi oleh Federasi Kempo Indonesia. Kempo di Indonesia cukup berkembang pesat, tak ayal FKI mampu mengirimkan hingga berhasil menorehkan prestasi dengan melahirkan atlet-atlet muda di kancah internasional. Doni Samuel Harefa, atau yang kerap dipanggil Doni ini merupakan salah seorang mahasiswa program studi D4 Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung (MRKG) Politeknik Negeri Medan yang berhasil memenangkan 2 medali emas serta 1 mendali perak pada ajang The 19th World Kempo Champhionship International Kempo Federation 2023 di Caldas De Rainha, Portugal.
Menjadi atlet merupakan mimpinya sejak awal tertarik pada dunia kempo, tepatnya saat duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar. Doni mengaku selama kuliah tidak terlampau aktif latihan karena tugas dan organisasi kampus yang diikutinya, “saya gila-gilanya kempo itu semenjak di bangku sekolah, karena waktu sekolah dulu tidak terlalu banyak kegiatan jadi latihannya itu waktu di sekolah,” ujar Doni saat wawancara online bersama LPM Neraca (09/05).
Salah satu inspirasi terbesar Doni dalam bela diri kempo adalah Sensei Lisa, “beliau termasuk srikandi Sumut juga dulunya, namun sekarang melatih di Jakarta dan menjadi pelatih timnas Federasi Kempo Indonesia sampai saat ini. Saya tertarik dengan sensei lisa karena beliau sangat totalitas dalam berlatih dan melatih sampai saat ini sensei lisa sangat royal dan loyal terhadap kempo.”
Didukung oleh keluarga, persiapan Doni menuju kejuaraan dunia di Portugal sangat menarik. Para perwakilan atlet kempo di seluruh Indonesia dipanggil mengikuti Pelatihan Nasional di Jakarta, “saat itu Polmed sedang sibuk-sibuknya karena UTS dan disitu saya hanya mengikuti 2 hari UTS lalu saya berangkat mengikuti pelatnas. Saat pelatnas tersebut juga saya sempat-sempatkan untuk menyelesaikan UTS dan ujian magang saya bersama dosen pembimbing secara daring. Sungguh pengalaman yang luar biasa.”
“Saat pelatnas itu kita dididik, dilatih, dan bimbing oleh pelatih terbaik yang dimiliki Federasi Kempo Indonesia untuk mempersiapkan kami menerima kemenangan dan juga mempersiapkan kami untuk menerima kekalahan. Jadi terkadang saat latihan sudah berakhir saya dan partner saya membuat latihan tambahan kecil-kecilan supaya lebih mantap cemistry diantara kami. Dan kesiapan dari diri sendiri juga untuk bisa menerima ajaran dari pelatih, kritik dari pelatih hingga kita bukan hanya menjadi pemenang di kejuaraan dunia, tapi kita juga bisa menjadi pemenang atas diri kita sendiri. Puji Tuhan saya sangat senang dan bersyukur kepada Tuhan bukan karena kuat dan gagahnya saya, saya boleh meraih penghargaan tersebut, namun kasih karunia Tuhan yang membuat saya dapat mencapai kemenangan ini.”
Dalam wawancaranya, Doni juga menyampaikan pesan kepada para Mahasiswa/I yang lagi berjuang menaklukan mimpinya, “ayo selalu lakukan yang terbaik disetiap tanggungjawabmu, disetiap pekerjaan, dan disetiap tingkah lakumu. Karena perlakuan yang terbaik akan menerima yang terbaik juga. Jangan lihat apa yang akan kita dapat hari ini, tapi berharap dan percayalah bahwa sesuatu yang indah sudah disediakan melalui kerja keras dan doa kita kepada Yang Maha Kuasa. Maka dari itu Do The Best.”(YSH)