Medan | Neraca – Teknologi Rekayasa Multimedia Grafis (TRMG-3A) Politeknik Negeri Medan berhasil melakukan penayangan short movie sebagai proyek akhir semester mata kuliah Cinematography dan Bahasa Jepang. Bertempat di Ruang Rapat Gedung N Politeknik Negeri Medan, pukul 11.00 s/d 12.00 WIB. Dalam penayangannya, TRMG-3A turut mengundang Andi Supriadi Chan, S.Kom., M.Kom., selaku Kepala Program Studi TRMG, Marliana Sari, S.T., M.MSI, selaku Sekertaris Jurusan Teknik Komputer dan Informatika, Dosen mata kuliah Bahasa Jepang, dosen mata kuliah Cinematography, HMPS TRMG, serta LPM Neraca untuk menyaksikan short movie secara bersama-sama.
“Proyek akhir ini tidak sekadar formalitas dalam penilaian praktik mata kuliah Dasar-dasar Cinematography; sebaliknya, itu merupakan bagian dari ujian akhir semester bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya dituntut untuk menunjukkan kreativitas dan keseriusan dalam pembuatan short movie, tetapi juga untuk menciptakan kenangan indah dan penuh sukacita bersama teman sekelas yang akan mereka kenang di masa depan,” ujar Fauzan Maulana menjelaskan tujuan dari penugasan yang dibuat olehnya (08/12).
Dalam proyek kali ini, terdapat 2 kelompok yang sudah ditentukan langsung oleh TRMG-3A.
Penayangan short movie dilakukan oleh tim Our Production terlebih dahulu, dengan judul “004: Will the truth be revealed?” yang mengusung tema misteri detektif. Pemilihan tema ini didasari oleh minat sutradara, Andiny D. Atmaja, yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap film-film yang memiliki plot twist dan unsur membingungkan. Andiny terinspirasi oleh karya-karya Christopher Nolan, seorang sutradara terkenal yang dikenal dengan film-filmnya yang sarat dengan kejutan cerita.
Rasa bangga muncul ketika melihat hasil akhir proyek ini, yang mencerminkan sejauh mana upaya, tenaga, dan kreativitas yang telah diarahkan oleh Andiny dan timnya. Meskipun mengalami kendala sebagai sutradara, terutama terkait banyaknya ide yang diajukan oleh anggota tim, Andiny berhasil mengatasinya dengan menerima berbagai pendapat dan berusaha menyatukan ide-ide tersebut. Hasilnya adalah short movie yang terwujud melalui kolaborasi, kesepakatan, dan ide bersama.
Setelah penayangan short movie pertama, dilanjutkan dengan short movie dari Insta Production sebagai kelompok kedua dengan tema keluarga berjudul “Tabu”. untuk menyampaikan makna sejati dari sebuah keluarga, dengan harapan dapat memberikan pemahaman kepada penonton mengenai pengorbanan yang dilakukan oleh kedua orang tua demi kebahagiaan keluarga. Film ini juga ingin menyoroti perilaku anak-anak zaman sekarang yang cenderung menuntut tanpa memahami perjuangan yang dilakukan oleh orang tua mereka.
Meski menghadapi kendala seperti kurang totalitas dalam pengerjaan, masalah transportasi, dan keterbatasan dana, tim berhasil mengatasi hambatan tersebut melalui diskusi, voting suara, dan pengumpulan dana dari anggota kelompok. Michael mengakui kekurangan dalam aspek angle, editing, pencahayaan, dan kemampuan akting, dan berencana untuk meningkatkannya di masa depan.

Fauzan sebagai dosen mata kuliah pengampu memberi tanggapan bahwa ia sangat puas dengan hasil yang diperoleh oleh TRMG 3-A, “Project mereka berhasil, bahkan melebihi ekspektasi saya sebagai dosen yang mengajari mereka selama 1 semester ini. Filmnya keren luar biasa, effort yang dikeluarkan tidak sedikit, dan pasti menguras pikiran kreatif mereka. Tidak mudah juga menyatukan ide dan gagasan setiap anggota dengan tanggung jawabnya masing-masing. Kelompok 1 (kelompok Our) kerena dengan editan dan format cerita yang unik susah ditebak dan membawa penonton kesana-kemari berpetualang mencari si pelaku. Begitupun dengan Kelompok 2 (kelompok INSTA) yang begitu mendalami karakter dan kesan horor yang luar biasa, ditambah MUA (Make-Up Artist) yang membuat karakter semakin dirasakan kehadirannya.”
Ia berharap bahwa penayangan short movie ini bisa dilaksanakan serempak, tidak hanya TRMG-3A saja, tetapi semua kelas untuk prodi TRMG. (YSH)