Medan | Neraca – Suasana khidmat menyelimuti Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Pamen, Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, pada Kamis, 8 Mei 2025. Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin bersama Teknik Rekayasa Pengelasan dan Fabrikasi, Teknik Rekayasa Manufaktur, serta Teknik Rekayasa Kimia Industri menyelenggarakan Ibadah Perayaan Paskah Gabungan mulai pukul 17.00 WIB hingga selesai.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari keempat program studi, dosen pembina, perwakilan orang tua mahasiswa, anak-anak dari Yayasan Panti Asuhan Penuh Pengharapan, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Neraca. Mengangkat tema “Memulai Kehidupan yang Baru dengan Semangat yang Baru di dalam Kristus” (2 Korintus 5:17), kegiatan ini menjadi sarana refleksi iman bagi seluruh peserta. Subtema yang diangkat mengajak mahasiswa Teknik Mesin, TRPF, TRM, dan TRKI untuk membangun kembali kehidupan yang baru melalui perspektif pengorbanan Kristus.
Rangkaian acara ini diawali dengan prosesi dan kata sambutan, dilanjutkan dengan saat teduh, pujian dan penyembahan, pembacaan votum, serta persembahan lagu dari anak-anak Panti Asuhan Penuh Pengharapan dan panitia. Ibadah dilanjutkan dengan penyampaian khotbah, pengakuan dosa, dan doa syafaat. Kegiatan ditutup dengan sesi hiburan berupa undian hadiah (lucky draw), pembagian bingkisan kepada anak-anak panti, serta konsumsi bersama.
Persiapan perayaan Paskah berlangsung selama kurang lebih satu bulan. Panitia menghadapi tantangan karena dua pekan perkuliahan daring, yang menyebabkan terbatasnya waktu untuk rapat dan melaksanakan aksi dana. Meskipun demikian, seluruh rangkaian acara dapat terlaksana dengan baik.
Ketua Panitia, Sebastian M. Sianturi, menyampaikan bahwa Paskah merupakan peringatan akan kebangkitan Tuhan Yesus, yang berarti meninggalkan kehidupan lama dan beralih kepada hidup yang sudah diperbarui. “Melalui ibadah ini, kiranya seluruh peserta dapat terberkati dan pulang dengan hidup yang baru, tanpa mengulangi kesalahan di masa lalu,” ujarnya.
Perayaan ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga mempererat hubungan antar mahasiswa dan memperkuat nilai kepedulian sosial melalui kehadiran anak-anak panti asuhan.(EBN)