Foto : Wiranda Kustanto
Medan | Neraca – Bertempat di Gedung Serbaguna Politeknik Negeri Medan, Rabu (11/01), telah dilaksanakan Konferensi Mahasiswa II yang membahas tentang Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sertaPelantikan Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) Politeknik Negeri Medan. Acara konferensi ini berjalan dengan baik, namun terjadi misscomunication dan perbedaan justifikasi antara BEM dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) serta kurangnya pertisipasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) membuat terjadi penundaan beberapa kali dalam pembahasan LPJ BEM.
Pelantikan Presiden Mahasiswa, Faisal Andika, dan Wakil Presiden Mahasiswa, Muhammad Buchori Sirait, periode 2016-2017 dihadiri oleh Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Bapak Nisfan Bahri S.T., M.T..Adapun program kerja dari Kabinet Kolaborasi ini yaitu kegiatan sosial, meningkatkan politeknik dalam olahraga, politeknik mengajar, dan desa binaan akan lebih ditingkatkan lagi. Di dalam Kabinet Kolaborasi ini terdapat 9 kementrian. Kementrian Kesekretariatan, Kementrian Keuangan, Kementrian PSDM, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Luar Negeri, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Sosial dan Politik, Kementrian Agama, serta Kementrian Kominfo. Disebutkan pula program kerja terberat adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang merupakan program kerja unggulan, hanya sajarelasinya di Kementrian Keuangan. Selain itu adapun program kerja terumit adalah pengadaan kesekretariatan bagi setiap UKM. “Goal kami,yang di parkiran Gedung N itu untuk UKM. Nanti kita adakan audience dengan mahasiswa,BEM, dan DPM,baru kita ajukan ke atas, ke Rektorat,”jelas Faisal selaku Presiden Mahasiswa.
Faisal berharap untuk kedepannya, semoga di Politeknik Negeri Medan dapat tercipta Kema Polmed yang harmonis, produktif, berguna bagi almamater, dan masyarakat, serta Kema Polmed akan bersatu dan tidak terpecah belah. (GSA)