Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
  • Beranda
  • Kampus
    • KEMA
    • BEM
    • DPM
    • LPM
    • UKM
    • HMPS
  • Umum
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Ekonomi
  • Publikasi
    • Buletin
    • Majalah
  • Opini
  • Tips dan Trik
  • Tentang Kami
Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
PORTAL BERITA
  • Beranda
  • Kampus
    • KEMA
    • BEM
    • DPM
    • LPM
    • UKM
    • HMPS
  • Umum
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Ekonomi
  • Publikasi
    • Buletin
    • Majalah
  • Opini
  • Tips dan Trik
  • Tentang Kami
Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
LPM Neraca
Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
Beranda Artikel

Gen Z Mudah Distir Standar TikTok? Realita Pahit di Balik FYP

lpmneraca oleh lpmneraca
Juni 27, 2025
dalam Artikel
0 0
0

https://images.app.goo.gl/uFAwWzz5jSsNxVM97

44
PENONTON
Share on FacebookShare on Twitter

Artikel ditulis oleh: Laisa Tastarih

Halo Gen Z!

Siapa yang tiap hari scroll TikTok dari pagi sampai malem? Yap, platform ini emang udah kayak makanan sehari-hari kita. Tapi, pernah gak sih ngerasa kayak hidup kita tuh “disetir” sama standar yang muncul terus di FYP?

Dari mulai standar percintaan, kecantikan, lifestyle, cara berpakaian, bahkan standar finansial, semuanya kayak udah diatur sama algoritma TikTok. Yang nggak ikut, bisa langsung ngerasa “gak cukup”. Yuk, bahas satu-satu kenapa standar TikTok bisa jadi racun, tapi juga gimana kita bisa tetap waras di tengah dunia maya ini.

  1. Effort Cowok = Duit? Standar TikTok yang Mulai Gak Masuk Akal

Oke, ini topik panas, standar effort dalam hubungan versi TikTok. Pernah liat konten yang isinya cowok beliin pacarnya skincare tiap bulan, ngajak dinner fancy, nganter jemput tiap hari, sampe transfer uang jajan mingguan terus di-comment netizen “Itu mah bare minimum, bro.”

Lho? Serius?

Sekarang effort dalam hubungan kayak udah ditakar dari seberapa banyak uang yang dikeluarin, bukan dari ketulusan atau perhatian. Padahal, gak semua cowok (dan cewek) punya kondisi ekonomi yang sama. Tapi karena standar TikTok, banyak yang akhirnya ngerasa:

  • “Kalau pacarku gak beliin bunga mahal di ulang tahun, dia gak effort.”
  • “Kalau dia gak bisa ajak aku ke cafe aesthetic, berarti dia gak serius.”
  • “Kalau hubungan ini gak bisa keliatan ‘rich & romantic’ di medsos, mending skip.”
  • “Kalau pacarku gak pernah transferin jajan, berati dia mokondo.”

Padahal, hubungan itu bukan ajang pamer kemewahan. Hubungan itu tentang saling dukung, saling berusaha, dan saling ngerti kondisi satu sama lain. Tapi TikTok bikin standar yang kadang gak realistis, dan lebih parahnya bikin banyak cewek atau cowok cuma mau untung gak mau usaha.

Contoh lainnya, supaya disebut couple goals, sekarang harus:

  • Outfit couple yang aesthetic.
  • Ulang tahun dirayain dengan dinner romantis di cafe fancy, pake bunga seharga gaji UMR.
  • Kado ulang tahun harus branded dan kekinian.

Kalau gak kayak gitu? “Ih gak niat pacarannya”

Padahal… Real Couple Goals Itu Saling Effort, Bukan Saling Nuntut

Hubungan yang sehat bukan soal siapa yang bisa ngasih lebih banyak uang, tapi siapa yang mau ngasih usaha terbaik dari kemampuan masing-masing. Gak semua orang bisa ngasih bunga mahal, tapi bisa aja dia nyisihin waktu buat bikin surat tulisan tangan dan itu juga valid sebagai bentuk cinta.

Jadi, jangan mau disetir standar TikTok yang bikin pasangan dijadikan ATM atau mesin pengabul keinginan. Hubungan yang bener tuh:

  • Sama-sama support.
  • Sama-sama berusaha.
  • Sama-sama paham batas dan kondisi.

TikTok boleh jadi tempat hiburan, tapi jangan sampai bikin kamu kehilangan nilai dalam hubungan cuma karena pengen aesthetic relationship yang sebenarnya cuma cocok buat dijadiin konten, bukan kenyataan.

  1. Cantik & Ganteng Harus Sesuai FYP?

Pernah gak ngerasa insecure karena muka kamu gak semulus cewek korea atau gak seganteng cowok aesthetic yang suka muncul di FYP Tiktok?. Tenang, kamu gak sendiri. Standar kecantikan di TikTok tuh kayak template gak sih harus yang putih, glowing, langsing, dan “kamera ready”. Padahal, kenyataannya tiap orang punya kecantikan unik yang gak bisa disamain. Tapi karena tiap hari dicekoki konten kayak gitu, lama-lama bisa bikin kita mikir “Aku kurang apa ya?”

Ini yang disebut sama banyak psikolog sebagai efek media sosial terhadap body image. Bahkan menurut RRI, banyak Gen Z yang mulai ngerasa minder dan stres karena gak sesuai dengan standar yang mereka lihat terus-terusan di TikTok.

  1. Gaya Hidup Serba Estetik, Dompet Jadi Kritik

Lanjut ke standar lifestyle. TikTok sering banget ngasih kita konten “morning routine” ala anak sultan, ngopi di cafe fancy, belanja haul jutaan, sampai skincare 10 step. Eh tapi… dompet kita gak seestetik itu. Menurut artikel dari OCBC, banyak Gen Z yang akhirnya jadi konsumtif demi terlihat “in” di medsos. Hasilnya? Financial anxiety.

Padahal, gak semua yang kamu lihat di TikTok tuh real. Banyak yang cuma buat konten doang, atau malah nyicil demi konten. Ngeri, kan?

  1. Ikut Tren Terus, Tapi Lupa Diri Sendiri

Pernah mikir kenapa kamu ikut tren ini itu padahal gak suka,

cuma biar gak FOMO (Fear of Missing Out)?. TikTok memang jago banget bikin tren viral. Tapi kalau kita terus-menerus ikut arus tanpa mikir, kita bisa kehilangan jati diri kita sendiri. Seperti yang ditulis di Minanews, banyak remaja yang akhirnya hidup dalam tekanan untuk terus jadi “versi TikTok” dari diri mereka, bukan diri yang sebenarnya.

  1. Standar Sosial yang Nggak Masuk Akal

Dari cara ngomong, nongkrong, bahkan cara mikir TikTok bisa banget membentuk standar sosial baru. Misalnya:

  • Harus punya circle pertemanan yang “productive and supportive”.
  • Harus punya goal hidup di umur 20-an.
  • Harus punya usaha sampingan.
  • Harus punya gaji minimal 2 digit di umur 20-an

Eh, semua itu bagus sih. Tapi kalau kamu jadi ngerasa gak cukup cuma karena belum punya semua itu, itu udah jadi masalah. Menurut RRI, tekanan sosial dari media seperti TikTok bisa bikin remaja merasa harus terus “update” demi diterima, bukan berkembang karena keinginan diri sendiri.

Terus, Kita Harus Gimana?

 

  • Saring, bukan telan mentah. Ingat, gak semua konten di TikTok itu real atau cocok buat kamu.
  • Bandingin sama diri sendiri, bukan orang lain. Progres hidup itu personal, bukan lomba.
  • Pilih konten yang bikin kamu berkembang. Daripada insecure liat “rich kid TikTok”, mending follow akun yang edukatif atau motivasional.

TikTok emang seru, apalagi kalau algoritma-nya pas banget sama kita. Tapi ingat, kamu bukan algoritma. Kamu manusia, yang punya nilai sendiri tanpa harus sama kayak yang trending. Jadi, stop jadi korban standar TikTok. Mulai sekarang, kamu yang kendaliin hidup kamu. Bukan FYP!

Referensi:

https://www.rri.co.id/lain-lain/793919/standar-tiktok-merusak-mindset-fakta-atau-mitos

 

https://www.ocbc.id/id/article/2025/01/14/pengaruh-standar-tiktok-terhadap-kondisi-finansial-gen-z

 

https://minanews.net/hidup-disetir-standar-tiktok/

 

https://rri.co.id/lain-lain/913646/tiktok-dan-pengaruh-standar-sosial

Tag: fypgen ztiktokviral

Terkait Pos-pos

Artikel

Tren Photobooth Semakin Digemari Anak Gen Z, Hadirkan Pengalaman Foto Unik dan Seru

oleh lpmneraca
Juli 13, 2025
0

Artikel ditulis oleh: Euodia EvelynTren photobooth kembali marak di kalangan anak muda Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,...

Baca lebih lanjut

Sikabung-Kabung: Wisata Alam Sejuk dan Terjangkau di Deli Serdang

Juli 11, 2025

Richi Fransisco, Mahasiswa Politeknik Negeri Medan, Berhasil Menembus 43 Besar dari Total 4.000 Peserta di Ajang BTN Jakarta International Marathon 2025

Juli 7, 2025

“Pagi Bening” Sukses Pukau Penonton di Panggung FBS Unimed

Juli 6, 2025

Konflik Iran vs Israel dan Campur Tangan AS Picu Ketidakstabilan Ekonomi Global,Indonesia Terancam Krisis Ekonomi

Juni 25, 2025

Makna Manis Lagu Niki Terbaru “You’ll Be In My Heart”

Juni 18, 2025

Popular Posts

Artikel

Tren Photobooth Semakin Digemari Anak Gen Z, Hadirkan Pengalaman Foto Unik dan Seru

oleh lpmneraca
Juli 13, 2025
0

Artikel ditulis oleh: Euodia EvelynTren photobooth kembali marak di kalangan anak muda Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,...

Baca lebih lanjut

Tren Photobooth Semakin Digemari Anak Gen Z, Hadirkan Pengalaman Foto Unik dan Seru

Sikabung-Kabung: Wisata Alam Sejuk dan Terjangkau di Deli Serdang

Richi Fransisco, Mahasiswa Politeknik Negeri Medan, Berhasil Menembus 43 Besar dari Total 4.000 Peserta di Ajang BTN Jakarta International Marathon 2025

“Pagi Bening” Sukses Pukau Penonton di Panggung FBS Unimed

Pekan Kuliner Khas IV 2025 Hadirkan Rasa Halal, Aman, dan Sehat di Jantung Kota Medan

Gen Z Mudah Distir Standar TikTok? Realita Pahit di Balik FYP

Muat Lebih Banyak


Popular Posts

Kekecewaan Cinta dalam Lagu ‘I Don’t Love You’ dari My Chemical Romance

oleh lpmneraca
Maret 15, 2024
0

Birds of a Feather Karya Billie Eilish Ungkapkan Cinta yang Obsesif dan Posesif

oleh lpmneraca
Juli 17, 2024
0

Drunk Text by Henry Moodie: Mengungkap Perasaan Cinta Dalam Diam dan Ketakutan Friendzone

oleh lpmneraca
Februari 20, 2024
0

LPM Neraca

© 2024 LPM Neraca Polmed

Contacts

Follow Us

Tiada Hasil
Tinjau Semua Hasil
  • Beranda
  • Kampus
    • KEMA
    • BEM
    • DPM
    • LPM
    • UKM
    • HMPS
  • Umum
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Ekonomi
  • Publikasi
    • Buletin
    • Majalah
  • Opini
  • Tips dan Trik
  • Tentang Kami

© 2024 LPM Neraca Polmed

Selamat Datang Kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi?

Buat Akun Baru!

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua bidang diisi. Masuk

Dapatkan kembali kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk

Tambahkan Daftar Putar Baru