Artikel ditulis oleh: Thoriq Haqqi Adha
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial, kita semakin akrab dengan istilah-istilah baru yang mencerminkan kondisi sosial dan psikologis masyarakat. Salah satu istilah yang belakangan ini ramai diperbincangkan adalah brainrot. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi mental seseorang yang merasa jenuh, sulit berkonsentrasi, dan mengalami penurunan kemampuan berpikir akibat terlalu banyak mengonsumsi konten digital, terutama yang bersifat cepat dan dangkal.
Apa Itu Brainrot?
Secara harfiah, brainrot berarti “pembusukan otak”. Namun, dalam konteks modern, istilah ini lebih merujuk pada kondisi di mana seseorang merasa otaknya “mati rasa” karena terlalu lama terpapar konten yang tidak berkualitas. Gejalanya bisa berupa kesulitan untuk fokus, penurunan kemampuan berpikir kritis, hingga rasa cemas atau lelah mental. Hal ini umumnya terjadi akibat konsumsi berlebihan terhadap konten digital yang bersifat cepat dan instan, seperti video pendek di TikTok, Instagram Reels, atau YouTube Shorts.
Fenomena ini menjadi perhatian utama, khususnya di kalangan pengguna media sosial yang terjebak dalam siklus konsumsi konten secara terus-menerus tanpa jeda. Tanpa disadari, otak mereka dibanjiri oleh informasi yang tidak semuanya berguna, sehingga mengganggu proses berpikir dan daya ingat.
Beberapa Faktor Penyebab Brainrot
Ada beberapa faktor yang memicu munculnya brainrot, antara lain:
- Konsumsi Konten Berlebihan
Paparan konten digital secara terus-menerus dapat membebani otak. Ketika seseorang terbiasa menonton video pendek dalam waktu lama, otaknya menjadi terbiasa dengan stimulasi instan. Hal ini membuatnya kesulitan menikmati aktivitas yang memerlukan fokus atau pemikiran mendalam.
- Kecanduan Media Sosial
Ketergantungan pada media sosial untuk hiburan dan interaksi dapat membuat seseorang sulit melepaskan diri dari arus informasi yang cepat dan acak. Pikiran pun menjadi terikat pada media sosial sebagai satu-satunya sumber kesenangan, tanpa disadari menurunkan kualitas hidup dan kesehatan mental.
- Kualitas Konten yang Rendah
Banyak konten di media sosial yang bersifat hiburan semata dan tidak memberikan nilai tambah. Jika tidak disaring dengan bijak, informasi ini akan tertanam dalam pikiran, memengaruhi cara berpikir, dan bahkan membentuk pola perilaku yang tidak produktif.
Dampak Brainrot terhadap Kehidupan Sehari-hari
Dampak dari brainrot tidak bisa dianggap sepele. Selain mengganggu kemampuan berpikir jernih, kondisi ini juga bisa menurunkan produktivitas, memperburuk kualitas tidur, dan bahkan menyebabkan masalah emosional seperti stres dan kecemasan. Dalam jangka panjang, ketergantungan pada konten instan bisa membuat seseorang kehilangan minat terhadap aktivitas yang lebih bermakna, seperti membaca, berdiskusi, atau belajar hal baru.
Cara Mengatasi dan Mencegah Brainrot
Mengatasi brainrot membutuhkan kesadaran dan usaha yang konsisten. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di era digital:
- waktu penggunaan media sosial dengan membuat jadwal harian.
- Pilih konten yang berkualitas dan hindari konten yang bersifat dangkal atau sensasional.
- Ambil waktu istirahat dari layar digital, seperti berjalan kaki, membaca buku, atau berbicara langsung dengan orang terdekat.
- Latih fokus dan ketenangan mental.dengan teknik mindfulness atau meditasi ringan.
- Eksplorasi hobi baru yang melibatkan aktivitas fisik atau kreativitas, seperti memasak, melukis, atau berkebun.
Fenomena brainrot adalah cerminan dari tantangan baru yang dihadapi generasi digital. Di tengah derasnya arus informasi, penting bagi kita untuk menjadi pengguna media yang cerdas dan bijak. Menjaga kesehatan mental dan kemampuan berpikir adalah aset penting yang harus dirawat, terutama dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. Mari mulai mengatur ulang pola konsumsi kita dan menciptakan keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.
Referensi :
https://ai-care.id/penyakit/cara-mencegah-brain-rot
https://surabaya.telkomuniversity.ac.id/brain-rot-pengertian-penyebab-dan-cara-mengatasi/
https://www.watsons.co.id/en/blog/latest-trend/brain-rot-what-is-it-and-tips-to-prevent-it